Mengaku Dikeroyok Pria Ini Lapor Ke Polsek Kota

oleh -
oleh
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com – Arif Syarifudin warga Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro RT03/RW01, Kabupaten Bojonegoro, ini mengaku telah dianiaya oleh empat oknum satpam Fave Hotel. Pria yang kesehariannya sebagai tukang ojek ini menceritakan bahwa awal mula penganiayaan tersebut bermula saat dirinya sedang mengambil Spanduk Jazz Bengawan yang terpasang di Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Selasa (19/12/17).

“Yang saya ambil itu baner milik Pemkab Bojonegoro, yang sudah habis atau yang akan habis masa ijinnya, bukan milik Fave Hotel”, katanya.

Pria usia 66 tahun ini menjelaskan bahwa disaat dirinya mengambil baner Jazz Bengawan itu selanjutnya dirinya dihampiri oleh dua orang yang mengaku sebagai Satpam Hotel. Dan selanjutnya dirinya dibawa ke Kantor Satpam Pos Fave Hotel di Jalan Panglima Sudirman.

“Disana saya ditendang dan disuruh mengakui kalau saya mengambil baner milik Fave Hotel, padahal yang saya ambil itu milik Pemkab Bojonegoro, dan saya sudah ijin sama Bupati lewat SMS”, jelasnya sambil menunjukkan foto luka di perut bagian belakang.

Merasa tidak terima atas perilaku oknum Satpam tersebut selanjutnya ia melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Kota Bojonegoro, dengan membawa hasil visum.

“Saya minta ini dapat diproses secara hukum”, harapnya.

Sementara itu Fanani selaku Kepala Satpam Fave Hotel saat dikoonfirmasi terkait hal tersebut dirinya mengakui bahwa pada tanggal 16 Desember Pukul 02.00 dirinya telah memergoki korban yang sedang menurunkan baner dan melipat. Fanani, juga menyatakan bahwa selama ini Fave Hotel telah kehilangan beberapa baner yang telah dipasang.
                                                         
“Kehilangan tersebut sudah kami laporkan ke Polsek Kapas. Justru kami menangkap pelaku pencurian dan pak Arif inilah pelakunya”, katanya.  

Fanani, dalam hal ini membantah jika dalam penagkapan tersebut dirinya beserta Satpam telah melakukan pengaiayaan atau penheroyokan terhadap pelapor.

“Kalau dia mengaku disiksa, buat apa dia mengaku karena ada orang tuanya disitu”, jelasnya.

Hingga saat ini Fanani, masih mencari dan mengecek bekas baner dari Fave Hotel apakah masih ada bekasnya atau tidak.

“Sebelum orang tuanya datang (ke fave hotel. red) kakaknya dulu yang datang dan memarahi si Arif ini. Dan dihadapan kakaknya ini dia juga mengaku”, pungkasnya. (Bim/red).

No More Posts Available.

No more pages to load.