suarabojonegoro.com – Terkait dengan kasus perangkat Desa hingga sampai saat ini masih dalam pemberkasan. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro. Selain itu Kapolres juga menyatakan bahwa dalam pemeriksaan penyelidikan Mapolres Bojonegoro, akan segera melimpahkan berkas ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Bojonegoro. Selasa (05/12/17).
“Untuk Unnes nya kebetulan Pak Warek (wakil rektor.red) sedang Umroh, jadi kita harus menuggu beliau pulang dari Umroh baru kita akan lakukan pemeriksaan. Sambil menuggu kita lakukan pemeriksaan terhadap ahli pidana dan ahli bahasa”, katanya.
Kepada awak media Kapolres menjelaskan bahwa hasil dari pemeriksaan Kades, akan diperdalam lagi dari pihak Unnes. Hal ini untuk mengerucutkan apakah indikasi HR ini apakah ada hubungannya dengan dua anggota Dewan atau memang tidak kenal.
Saat disinggung terkait Bandar perangkat Desa, Kapolres menyatakan bahwa, hasil dari kelanjutannya mengarah ke Kepala Desa Plesungan, dan Kepala Desa Prayungan.
“Tapi sudah dikembalikan, sehingga belum sampai keatas, inisiatornya masih kita lakukan pendalaman. Kita juga terus melakukan pemeriksaan kepada Pak Imam Rofi’i, apakah ada atau tidak yang menyuruh mengumpulkan dan lain sebagainya”, ujarnya.
Sedangkan hasil pemeriksaan dari dua
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, yakni AW dan HS, AKBP Wahyu Sri Bintoro, menyatakan bahwa kedua anggota DPRD tersebut mengaku tidak mengenal dengan HR.
“Kalau dari pemeriksaan (2 Anggota DPRD.red) sebagai evaluator, dan yang jelas HR itu orang Semarang bukan orang Bojonegoro. Makanya kita masih mendalami apakah HR itu nama sebenarnya atau ada nama lain”, pungkasnya. (Bim/red).
