DEGRADASI MORAL PADA ANAK GENERASI MASA KINI

oleh -
oleh
Oleh: Ratna Winarsih

suarabojonegoro.com – Degradasi moral merupakan suatu  penurunan, kemunduran, kemerosotan akhlak atau budi pekerti seorang insan. Dimana seorang tersebut telah menyimpang dari kodratnya sebagai seorang hamba sekaligus warga Negara yang seharusnya selalu memegang teguh nilai-nilai moral yang berlaku. hal ini di perkuat oleh salah satu butir dari pancasila yakni pada sila ke dua “kemanusiaan yang adil dan beradab” sila tersebut menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab dan berbudi pekerti luhur.

Karena pesatnya sebuah teknologi saat ini ,indonesia  dimanjakan oleh seperangkat media jaringan internet, dimana media tersebut menyediakan banyak sekali aplikasi yang dapat mempermudah pekerjaan dan aktifitas para pemakainya. Media tersebut juga menyediakan beribu macam informasi serta ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi para pemakai. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan di dunia ini selalu berpasang-pasangan, banyak oknum yang ingin menebar kebaikan tapi banyak pula oknum yang menebar keburukan  mereka adalah para oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan perlu di ketahui juga bahwa sebuah keputusan selalu diiringi oleh dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak negative. Begitu pula dengan jejaring internet.

Salah satu dampak negative jejaring internet yaitu timbulnya degradasi moral, terutama degradasi moral anak saat ini. dapat kita lihat  pola berbicara anak pada masa kini jauh sekali jika dibandingkan dengan pola berbicara anak zaman dulu  yang masih memegang teguh nilai kesopanan dalam diri mereka.  Pola berbicara anak masa kini lebih kasar dan arogan, mengapa demikian? Karena memang hal yang mereka dapatkan dimasa kini seperti itu, hal yang mereka lihat di media sosial seperti itu, sehingga mereka memiliki anggapan jika mereka tidak berbicara dengan gaya bicara yang kasar dan arogan, mereka tergolong remaja yang cupu/tidak gaul, sehingga mau tidak mau mereka harus mengikutinya dan hal itu membuatnya lupa akan jati dirinya sebagai warga Indonesia yang ramah, lemah lembut serta sopan dalam bercakap.

Begitupun halnya pola bicara dan pola penampilan, itu merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan, ketika seseorang tersebut memiliki pola bicara yang kasar dan arogan, secara tidak langsung pola berpenampilannya pun akan menyesuaikan. Misalnya  wanita yang seharusnya berkewajiban untuk menutup auratnya kini justru malah semakin gesit untuk mengumbarnya, memperlihatkan lekuk tubuh serta kemolekannya. Tetapi tidak bisa kita bebankan semua kesalahan ini sepenuhnya pada anak, karena kenyataan dalam kehidupan, sang anak hanya meniru dari orang lain, banyak kasus mereka meniru cara berpenampilan dari dunia barat yang bebas.

Dampak negative dari dunia maya juga pihak pihak yang tidak bertanggung jawab hanya  menyebabkan anak semakin buruk dalam kehidupan sehari- harinya.  Bukan hanya itu pengaruh lingkungan juga membentuk karakter anak. Jika lingkungan saja sudah membentuk mereka menjadi tidak baik  mulai dari buruknya perkataan, buruknya  cara berpakaian hingga perilaku maka akan semakin mendukung timbulnya degradasi moral.

 Namun masalah  tersebut dapat kita atasi dengan mengembalikan moral anak pada pemikiran yang seharusnya. Dimana kewajiban anak adalah belajar.menambahkan pelajaran yang bersifat agamis pada anak juga menanamkan perilaku baik pada mereka, menanamkan perilaku ini tidak harus dilakukan dalam lingkup lingkungannya saja tetapi di sekolah pun harus diterapkan,karena anak lebih lama ketika berada di sekolah daripada di rumah.
 Begitupun peran keluarga sangatlah penting, membiarkan anak bebas berkreasi namun dengan aturan yang mengikat mereka agar segala yang mereka lakukan tidak menjadi penyesalan di kemudian hari, mengarahkan dalam hal hal positif juga membekali mereka dengan agama. Karena agama membuat mereka menjadi lebih terarah, berlaku yang wajar dan tidak berada jauh dalam aturan. apalagi mereka merupakan generasi penerus yang akan membawa negeri ini ke dalam sebuah bangsa maju dan mandiri. Bangsa  yang mempunyai budi pekerti dan menjunjung tinggi sebuah kehormatan, maka dari itu degradasi moral harus benar benar di sikapi.

*) Penulis Adalah Mahasiswi IKIP PGRI Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.