Pastikan Ibadah Terfasilitasi Dengan Baik, FKUB Kunjungi Lapangan Banyuurip

oleh -
oleh
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com – Lapangan minyak Banyu Urip sebagai industri hulu migas terbesar di Bojonegoro saat ini selalu menarik perhatian banyak pihak. Tidak hanya karena jumlah produksinya yang besar, namun aspek relijiusnya pun menarik. Hal inilah yang melatari Forum Kerukunan Antra Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro mengunjungi lapangan minyak yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut pada Rabu (8/11/17).

“Kami ingin memastikan para pekerja yang ada di sini terpasilitasi ibadahnya dengan baik,” ungkap Ketua FKUB Bojonegoro, KH. Alamul Huda Masyhur yang akrab dengan sebutan Gus Huda.

Rombongan FKUB yang terdiri dari para pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha ini diterima oleh Vice President EMCL, Muhammad Nurdin dan External Affairs Manager, Dave Seta. Kepada manajemen EMCL tersebut, Gus Huda menyampaikan agar proyek negara ini dikelola dengan tetap memperhatikan hak-hak pekerja untuk beragama.

FKUB Bojonegoro, jelas Gus Huda, akan terus mendukung dan mengawal industri migas yang ada di Bojonegoro, termasuk di Lapangan Banyu Urip. Menurutnya, jika eksploitasi kekayaan alam ini dijaga oleh orang-orang beragama, tentunya akan mendatangkan kemaslahan bagi masyarakat.

Mewakili manajemen EMCL sebagai operator Lapangan Banyu Urip, Dave Seta menjelaskan bahwa kegiatan keagamaan di lingkungan tempatnya bekerja sangat dilindungi. Bahkan, kata dia, aktivitas keagamaan karyawan difasilitasi dan dibiayai perusahaan. Dia juga memperkenalkan jajarannya yang aktif dalam kegiatan keagamaan.

Gus Huda dan rombongan juga berdiskusi dengan karyawan EMCL tentang berbagai aktivitas dan kegiatan di Lapangan Banyu Urip. Mereka juga berkeliling melihat fasilitas pemrosesan minyak dan berbagai fasilitas yang ada di sana.

“Kita lihat di sini sangat bagus kegiatan keagamaannya, ini harus kita dukung,” ucap Gus Huda seraya mengapresiasi manajemen EMCL yang sangat peduli terhadap masyarakat sekitar.

Upaya-upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dilakukan EMCL dalam program kemasyarakatannya menurut Gus Huda, perlu didukung semua pihak. Pengasuh Pondok Pesantren Al Rosyid ini, menilai kerjasama EMCL dengan pemuka agama setempat sudah sangat baik.

“Saya lihat dukungan EMCL dalam berbagai kegiatan keagamaan merupakan bentuk dukungan terhadap pendidikan moral di masyarakat,” ujarnya.

Hal inilah, kata dia, yang harus terus dilakukan perusahaan. Selain dukungan terhadap pembangunan fisik dan ekonomi, juga harus ada dukungan pada pengembangan mental masyarakat. Sedangkan pembinaan mental yang baik ada pada aspek keagamaan.

Mewakili FKUB, Gus Huda menyatakan komitmennya untuk menjaga kondusivitas di masyarakat. Termasuk menjaga kondusifnya industri hulu migas di Bojonegoro.

“Pertemuan hari ini menunjukkan bahwa kita telah bersinergi dengan baik, memiliki visi yang sama,” pungkasnya. (wan/lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.