Awas! Atensi Gawai Tentang Perceraian, Ini Pesan Plt Panitera PA Bojonegoro

oleh -
oleh
Reporter : Andri Yanto

Sholikin Jamik Plt Panitera Pengadilan Agama (PA) menilai jika kasus perceraian di Bojonegoro disebabkan gawai atau gadget. Memang gawai itu kata dia tidak bisa di hindari sebagai alat komunikasi zaman sekarang yang menjadi suatu kebutuhan. Banyak positifnya dengan kemudahan yang didapat dengan gawai.

 “Hanya saja gawai menjadi negatif itu tergantung orang yang menggunakan. Data percerairan yang selalu meningkat karena gawai, bukti orang yang menggunakan gawai tidak bisa menundukkan. Tapi dia ditundukkan gawainya. Ini yang salah,” katanya, Minggu (8/10/2017).

 Awal Januari hingga September 2017 disebutkan perkara yang paling banyak ia tangani ialah perkara perceraian. Terhitung perkara cerai talak mencapai 770 dan 1438 cerai gugat. Dari seluruh perkara perceraian itu selain karena faktor ekonomi dan tidak adanya keharmonisan, timbulnya perkara perceraian juga dipengaruhi adanya pihak ketiga.

“Gawai dapat berdampak negatif itu jika dibuat alat selingkuh,” jelasnya. Dia mencatat karena ada 394 perkara perceraian yang disebabkan oleh pihak ketiga dan 50 nya merasa cemburu. Selebihnya terhitung faktor ekonomi 653, ketidak harmonisan 450, tidak bertanggung jawab 285 dan lainnya 308 yang menyebabkan perceraian.

Sehingga dia berpesan untuk menggunkan gawai dalam hal positif. “Gawai itu sekarang seperti nafsu dalam diri kita. Tidak mungkin nafsu itu dihilangkan dan dihancurkan. Tapi kita disuruh menundukkan. Kita harus menguasai Hp (Handphone) untuk kepositipan. Bukan dikuasai Hp untuk kenegatipan,” pesannya.(and/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.