1.500 Pesilat Ikuti Apel Besar Bojonegoro Kampung Pesilat

oleh -
oleh
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com – Ribuan pesilat dari tiga belas organisasi perguruan pagi hari mendeklarasikan Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP). Dalam deklarasi tersebut dihadari oleh Kepala Bagian Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayuseno, SH, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Drs Mahfud Arifin, SH, Bupati Bojonegoro, Suyoto, beserta seluruh jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro. Selasa (03/10/17).

Drs. Suyoto dalam sambutannya menyatakan bahwa Kabupaten yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan penduduk 1,3 juta. Di tahun 2000 Kabupaten Bojonegoro, merupakan Kabupaten termiskin nomor satu di Jawa Timur, tahun 2008 termiskin nomor 3.

“Dan Alhamdulillah tahun lalu Bojonegoro sudah keluar dari sebutan sepuluh Kabupaten termiskin se Jawa Timur”, katanya.

Bupati yang menjabat dua periode tersebut menyatakan bahwa itu semuaterjadi karena kita bekerja dengan baik dan tidak konflik. Ia menjelaskan bahwa dalam sejarah Bojonegoro adalah tempatnya konflik.

“Majapahit dan Demak itu konfliknya di Bojonegoro, dan Aryo Penagsang itu gugurnya di Bojonegoro, Gagak Prima itu kalahnya sama Kuda perempuan Bojonegoro, Pajang dan Mataram itu gegernya juga di Bojonegoro, Mataram ke Surakarta kemudian pindah ke Jokjakarta itu gegernya juga di Bojonegoro”, ujarnya.

Lewat kesempatan ini dirinya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada para pendekar perguruan Pencak Silat yang sudah ikut menjaga Bojonegoro. Juga tiga Pilar yang dalam hal ini adalah Babimkantipmas, Babinsa, dan Kepala Desa.

“Tentu yang paling terima kasih adalah untuk Kapolres Bojonegoro, dengan seluruh jajarannya. Karena ide-idenya inilah dapat terbentuk Kampung Pesilat ini”, ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Drs Mahfud Arifin, SH, dalam sambutannya menyatakan sangat banga dapat menghadirkan Kabaharkam disela sela kesibukannya.

“Pagi hari ini belau berkenan hadir untuk meresmikan 43 rumah kantor Bhabinkamtibmas”, katanya.

Secara menyeluruh di Jawa Timur sekarang terdapat 271 perumahan, dari 19 Polres. Hal ini seiring dengan k
ebijakan dari Kapolri yakni satu kunci satu Desa.

“Dan sangat tidak logis kalau Polisi yang bertanggung jawab di suatu Desa namun berada di Desa yang lain”, ujarnya.

Dengan hadirnya Bojonegiro Kampung Pesilat ini membuat dirinya lega. Terlebih apabila dipakai sebagai garda terdepan Kamtibmas Polres Bojonegoro.

Sementara itu Kepala Bagian Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayuseno, SH, dalam kesempatan ini dirinya mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diukir oleh Bupati Bojonegoro dan seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah beserta dengan tokoh-tokoh masyarakat Bojonegoro. Dirinya menyatakan bahwa keberhasilan tersebut merupakan kerja keras para peserta upacara yang hadir dalam deklari Kampung Pesilat.

“Untuk itu ijinkalah saya menyampaikan apresiasi yang sebesar besarnyadengan cara saya akan hormat kepada peserta upacara. Kalau biasanya peserta upacara hormat kepada Irup, sekarang Irup yang hormat kepada peserta upacara”, katanya sembari hormat sebagai tanda apresiasi.

Dalam kesempatan ini dirinya menuturkan bahwa syarat utama keberhasilan atas pembangunan adalah keamanan. Tanpa situasi aman dan kondusip tidaklah mungkin Bojonegoro keluar dari Kabupaten termiskin se Jawa Timur.

“Kalau kemanan terjamin makapembangunan akan berjalan dengan baik. Kalau pembanginan berjalan dengan baik maka masyaraka
t akan sejahtera”, ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pembangunan rumah kantor Babinkamtibmas ini dimaksutkan agar mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat sampai ketingkat Desa. Sehingga dalam 24 jam anggota Polri dapat berada di tengah-tengah masyarakat.

“Hal ini untuk menampung aspirasi serta mendeteksi apakah di Desa tersebut ada potensi ganguan Kamtibmas atau tidak. Selain itu juga para Babimkamtibmas bisa membina masyarakat agar tidak menjadi korban dan pelaku kriminalitas”, ucapnya.

Dalam kesempatan ini Kepala Bagian Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Putut Eko Bayuseno, SH, secara simbolis memberikan rompi kepada para Pesilat sebagai simbol Pesilat bagian dari mitra Kamtibmas. (Bim/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.