Empat Perusahaan Milik Daerah Bojonegoro Ditengarai Mati Suri

oleh -
oleh
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com – Anang Prasetyo Adi, Kabid Perimbangan dan Pendapatan Lainnya, Badan Pendapatan Daerah Bojonegoro mengatakan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai bulan ini masih belum memenuhi target.

Sedangkan untuk jumlah target yang di tentukan Pemerintah Kabupaten Anang menyebutkan Rp 19,5 Miliar selama tahun 2017 dari 8 Perusahaan milik daerah.

“Hasil laporan sekarang terekap Rp 18,2 Miliar per tanggal 18 september tahun ini (2017),” katanya, saat di temui di ruang kerjanya Jalan P. Mastumampel 01, Bojonegoro, Jumat (22/9/2017).

Jika di hitung penghasilan Pemkab dengan nilai tersebut dia memprediksikan akan mencapai target. Namun tidak untuk Apotek Sidowaras, P.D Pasar, PT ADS, PT BBS, dan Griya Darma Kusuma (GDK).

“Karena kelimanya itu belum tercatat dalam rekapan kami. Kemaren juga saat hearing dengan komisi B telah mendapat banyak kritikan. Seperti halnya GDK yang sejauh ini belum memberikan pemasukan,” ujarnya.

Meski kelima itu di nilai kurang berperan, Anang melihat peluang dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Jatim dapat menutupi kekurangan tersebut.

“Untuk kekurangan itu bisa di tutupi ketiga Bank ini (BPD,BPR dan BPR Jatim),” jelasnya.

Pemasukan dari BPD sampai bulan ini ialah Rp 13,1 Miliar, BPR sejumlah 4,5 Miliar dan BPR Jatim Rp 574 Juta. Dengan itu total keseluruhan mencapai Rp 17,5 Miliar.

Anang menambahkan jika PD Pasar bulan ini tidak bertanggung jawab melaporkan ke Badan Pendapatan. Karena di rencanakan akan di kelola oleh Dinas Perdagangan hingga terbitnya Perda. “Kalau setahu saya mereka (PD Pasar) sudah deposit 7,5 Miliar,” katanya.(and/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.