GERAKAN LITERASI BERKIBAR DI BOJONEGORO

oleh -
oleh
Oleh: Siti Mukaromah

suarabojonegoro.com – “Membaca dan menulis adalah perintah Tuhan”  kalimat yang diungkapkan oleh Bpk. Mukhsin Khalida selaku pemateri dalam Workshop Literasi dan Launching buku karya guru (Sagusabu), Minggu 17 Sept 2017 di Partnership Room Pemkab  Bojonegoro.  Bapak Mukhsin Kalida menjelaskan dengan rinci bagaimana Tuhan memerintahkan kita membaca dan menulis yang tertera dalam ayat suci  al qur’an, menjadikan peserta workshop yang terdiri dari 71 guru dari berbagai jenjang dalam susasana hening dan terkesima.

Dalam acara itu tidak hanya teori,  namun guru guru langsung diajak menulis sebuah karangan.  Dengan panduan yang harus diikuti.  Menulis dengan mengalir,  akan terasa ringan tanpa beban.  Semua peserta dengan antusias mengikuti langkah yang diinstruksikan.  Tak terasa dalam waktu hanya 30 menit tercipta sebuah tulisan yang siap dibukukan.

Dari situ terbukti bahwa “Jika kita bisa ngomong,  tentu bisa menulis” . Ngomong adalah output berupa lisan,  dan menulis adalah output berupa tulisan.  Keistimewaannya adalah ngomong tidak terdokumentasi.  Menulis akan terdokumentasi dan bisa dibanggakan meski kita telah tiada.

Workshop yang telah diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI)  yang diketuai oleh bapak Ufar Ismail,  mendapat respon yang luar biasa oleh guru guru.  Meskipun jumlah tidak begitu banyak,  namun para peserta adalah orang orang pilihan yang terbukti bersedia meluangkan waktu liburnya untuk menambah ilmu. Ada guru SD,  SMP dan SMA.  Bahkan beberapa peserta adalah kepala sekolah yang ingin menjadi tauladan bagi guru gurunya.

Ini bukanlah pertama kali workshop menulis yang diselenggarakan.  IGI Bojoengoro telah menyelenggarakan dua kali workshop menulis.  Workshop pertama telah menghasilkan buku,  Satu Guru Satu Buku (Sagusabu)  yang dilaunching saat ini.  Mereka adalah guru guru Bojonegoro,  dan beberapa telah menulis buku sebelumnya.

IGI telah merespon himbauan pemerintah untuk Gerakan Literasi Sekolah (GLS). ” Guru adalah tauladan  bagi siswa,  tidak hanya menyuruh siswa membaca dan menulis,  tapi guru juga harus melakukan sebelum menyuruh siswa”  Kalimat menyentuh yang diungkapkan oleh bpk.  Ufar Ismail,  kepala SMPN 1 Bojonegoro juga ketua IGI.
Beliau adalah penggerak literasi  Bojonegoro.  Tidak lelahnya mengajak semua guru dengan berbagai cara untuk menghasilkan tulisan.

 Respon Diknas Bojonegoro sangat luar biasa dengan ikut mengibarkan semangat para guru.  Bahkan pemkab Bojonegoropun welcome terhadap kegiatan ini.  Sehingga bertempat di Partnership Room pemkab yang begitu megah sejuk dan nyaman.

Semoga GLS Bojonegoro bisa menjadi pionir bagi kabupaten yang lain.  Dengan adalanya workshop workshop menulis dan karya guru guru  Bojonegoro semakin meningkat.

Penulis Adalah Guru SMA N 2 Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.