Arief Januwarso: Mahasiswa tak hanya Harus Belajar, Tapi Juga Mengabdi

oleh -
oleh
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com –  “Tidak hanya harus belajar dan belajar didalam kampus saja, apa yang menjadi tugas dan kewajiban mahasiswa,  namun bagaimana mahasiswa bisa berkarya untuk maayarakat ketika dirinya masih dibangku kuliah, ” Itulah yang disampaikan oleh Arief Januwarso.

Dikatakan disela sela acara Inovasi KKN Unigoro, Akselerasi SDG’s Melalui Bumdes Bank Sampah, di Desa Tulungrejo,  Kecamatan Trucuk,  Kabupaten Bojonegoro, dengan inovasi yang dimiliki oleh mahasiswa yang mampu dikembangkan dimasyarakat dan berdampak Positif,  maka hal itulah bagian dari pengabdian mahasiswa.

“Universitas Bojonegoro, harus melahirkan jiwa jiwa mahasiswa yang penuh kepedulian pada masyarakat,” Kata Ketua Yayasan Pendidikan Suyitno ini.

Sehingga menurut pria yang juga Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Bojonegoro ini, mahasiswa / mahasiswi peduli harus selalu mengembang dan juga tercetak dari kampus Unigoro, karena Unigoro bukan milik pengelola atau para Dosen dan Mahasiswa saja,  namun Unigoro adalah milik masyarakat yang harus berdampak manfaat bagi masyarakat banyak.

Hal itu terus menerus dilakukan oleh mahasiswa Unigoro yang didampingi oleh pendampung dari Dosen dan Dekan fakultas masing masing,  seperti kegiatan pertanian di wilayah Blok Cepu,  pemanfaatan Sumber Daya Alam yang mampu membantu masyarakat di Bidang Sosial dan Hukum, Dan masih banyak lagi yang sudah dilakukan oleh Unigoro.

Kemarin, adalah kegiatan yang merujuk pada kesehatan, ketrampilan dan juga manfaat barabg bekas yaitu Bank sampah, dan merupakan salah satu program yang menawarkan solusi untuk masyarakat era saat ini. Karena melihat sampah momok terbesar mayoritas masyarakat Indonesia kali ini.

“Sehingga masalah sampah bukanlah permasalahan yang bisa di biarkan begitu saja, Namun bagaimana sampah ini bisa menjadi uang untuk menambah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” Tambah Arief Januwarso.

Melihat kondisi tersebut, di Desa Tulungrejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro masih terkendala akan menangani masalah sampah ini, dikarenakan di Desa Tulungrejo masih membuang sampah di bantaran bengawan solo, dibakar, dan sampah basah tidak mampu di olah kembali serta masalah sampah juga menyebabkan penyakit (Demam Berdarah) terutama di rt 11.

Sehingga kedatangan mahasiswa Unigoro dalam agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bertempat di Desa Tulungrejo bertujuan memberikan solusi pada sampah melalui program bank sampah, sehingga sampah yang diawal tidak sangka menguntungkan mampu bernilai ekonomis, lingkungan sehat dan bebas penyakit.

“Program bank sampah ini adalah langkah awal kami untuk ikut dalam mengatasi permasalan yang ada di desa tulungrejo, dalam hal ini kami kkn unigoro ikut mengamalkan tri dharma perguruan tinggi point ke tiga yaitu prngabdian masyrakat, bermodal dari sini kami mendapat respon antusias masyarakat setempat dengan nasabah dan pengurus bank sampah jumlah total 142 nasabah, memberikan rona cerah untuk masa depan,” ucap Dwi Wijayanti, koordinator Bank Sampah KKN Tematik Unigoro.

Acara lhounching bank sampah Kamis sore (24/8/17) dihadiri oleh Bupati Kabupaten Bojonegoro Kang Yoto, Camat Trucuk, Kapolsek Trucuk, Komandan Koramil Trucuk serta perangkat Desa Tulungrejo.

Dalam launching bank sampah tersebut diharapkan mampu mengatasi serta menjawab permasalahan di desa terutama masalah sampah dan dapat meningkatkan kesejahteraan warga. (Wan).

No More Posts Available.

No more pages to load.