EMCL bermitra dengan LPM Indonesia Jalankan Program PERMATA

oleh -
oleh
Reporter: Nella Rachma

suarabojonegoro.com –  ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM Indonesia) melakukan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumah Tangga atau yang lebih dikenal dengan Program PERMATA.

Kegiatan tersebut di laksanakan di Desa Leran dan Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu. Sosialisasi program dilakukan di Desa Leran pada hari Jumat 4 Agustus danbdi Balai Desa Sukoharjo pada hari selasa 8 Agustus  2017 dihadiri oleh Beta Wicaksono dan Tiara Galih yang merupakan perwakilan dari EMCL, Camat Kalitidu Nanik Lusetiyani, Dinas PMD Imam Cahyono, Manager Program LPM Indonesia Fatkur Rohman, Kepala Desa Leran dan perangkat Desa Leran beserta TP PKK Desa Leran.

Dalam sambutannya, Beta dan Tiara menyampaikan, program PERMATA ini merupakan program pendukung operasi ExxonMobil yang telah mendapat persetujuan SKK Migas untuk dilakukan di Desa Leran dan Sukoharjo. Kedua desa tersebut berada di dekat area pengembangan Lapangan Kedung Keris.

“sangat senang dan menyambut gembira program PERMATA ini,” kata Kepala Desa Leran, Muttabi’in.

Menurutnya, jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga atau biasa disebut janda di desa Leran sangat banyak sehingga sangat tepat sekali program ini dilaksanakan di Leran.

Sementara itu, Camat Kalitidu dalam sambutanya menyampaikan

Sangat mendukung program PERMATA dan meminta bantuan nanti  agar diarahkan pada program penumbuhan usaha produktif seperti home industri.

Sementara Imam Cahyono, perwakilan dari Dinas PMD menyatakan Dinas PMD menyatakan ini program yang sangat bagus, program yg bersinergi antara pemerintah, perusahaan, NGO,” Kami sangat mendukung sekali program pemberdayaan dalam upaya mewujudkan masyarakat yg mandiri dan sejahtera dengan Program PERMATA” katanya.

Sementara Fatkur Rahman selaku Manager Program dari LPM Indonesia saat diwawancari media ini menyampaikan bahwa program PERMATA bertujuan melakukan pemberdayaan kepada perempuan yang menjadi kepala rumah tangga atau yang biasa disebut janda untuk meningkatkan kapasitas SDM dan bantuan sarana prasarana penunjang usaha sehingga bisa berdaya secara ekonomi dan sosial.

Selain itu, secara ekonomi diharapkan melalui program ini pendapatan mereka akan meningkat dan ecara sosial diharapkan para janda yang selama ini dikucilkan dan kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan ditingkat desa kedepanya dapat aktif dalam proses proses musyawarah desa sehingga aspirasi dan masalah yang dihadapi dapat ditampung dalam program pembangunan desa. (Ney/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.