Reporter : Waluyo Wahyu Utomo
SuaraBojonegoro.com – Masyarakat terdampak proyek Bendungan Karangnongko yakni warga Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro kembali menuntut ganti rugi yang telah dijanjikan sebelumnya oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Senin (05/05/2025).
Kali ini aksi yang dilakukan masyarakat yakni memasangan spanduk sebagai wujud peringatan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro atas tindaklanjut pembayaran ganti rugi masyarakat terdampak di Desa Ngelo, bahwasannya apabila hingga tanggal 9 Mei 2025 tuntutan yang diharapkan warga belum juga ada titik temu, masyarakat akan menghentikan sementara pekerjaan proyek pembangunan bendungan Karangnongko.
Disampaikan Panuri Ketua KTH Margo Tani yang kami ditemui dikediamannya bersama beberapa warga terdampak menuturkan jika hingga saat ini tuntutan korohiman dan ganti rugi sebanyak 144 KK yang diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro belum juga terbayarkan.
“Sebanyak 144 KK yang terdampak dan belum mendapatkan ganti rugi mas,” tutur Panuri Ketua KTH Margo Tani
Lanjutnya, Panuri mengatakan jika dampak pembangunan Bendungan Karangnongko yang telah merusak lahan serta tanaman milik masyarakat selama 2 tahun memaksa masyarakat setempat kehilangan mata pencahariannya, karena kebanyakan masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi dengan mengolah lahan perhutani yang kini telah dibangun bendungan terbesar di Kecamatan Margomulyo.
“Prosesnya sudah selesai, mulai dari data pengarap, data lahan ,data penghitungan semua sudah lengkap, Pihak PU SDA Menjajikan pembayaran bulan 12 tahun 2024, di tangguhkan lagi ke bulan 03 tahun 2025, Sampai hari ini belum di laksanakan”, tambahnya
Hingga berita ini ditayangkan Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth SP,.MM terkait aksi yang dilakukan masyarakat Desa Ngelo yang kami konfirmasi lewat pesan Whatsapp belum memberikan jawaban. (Red/why)
