Lapas Kelas IIA Bojonegoro Laksanakan Panen Raya Tahap II di Lahan Pertanian Mojoranu, Dukung Astacita Presiden

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang berfokus pada pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan, Lapas Kelas IIA Bojonegoro melaksanakan Panen Raya Tahap II di lahan pertanian milik Lapas yang terletak di kawasan Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (05/07/2025).

Acara dimulai dengan simbolis pembukaan kegiatan panen yang dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur, Kadiyono. Beliau secara resmi membuka panen dengan memotong padi pertama, yang menandai dimulainya panen raya pada tahun ini. Kegiatan ini di pelopori oleh Kalapas Bojonegoro beserta jajaran, serta dihadiri berbagai tamu undangan yang turut meramaikan acara, termasuk seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka UPT) se-Koordinator Wilayah Bojonegoro, jajaran Forkopimcam Kecamatan Dander, Komandan Denpom Bojonegoro, dan Komandan Brimob Bojonegoro.

Lapas Bojonegoro memiliki lahan pertanian seluas 23,7 hektar, namun untuk tahap panen kali ini, baru sekitar setengah dari luas lahan yang digunakan. Pengelolaan lahan dilakukan oleh petani penggarap yang bekerja sama dengan Lapas Bojonegoro, dengan fokus pada pembinaan warga binaan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan dan kemandirian.

Dalam sambutannya, Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Lapas Bojonegoro dalam menjalankan program pertanian ini.

Baca Juga:  269 Napi Lapas Kelas II A Bojonegoro Diusulkan Peroleh Remisi Kemerdekaan, 8 Diantaranya Langsung Bebas

“Ini adalah langkah yang sangat strategis dan sejalan dengan tujuan Presiden untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Tidak hanya itu, program ini juga menjadi sarana penting bagi pembinaan warga binaan, yang dapat memperoleh keterampilan yang berguna untuk kehidupan mereka setelah menjalani masa pemasyarakatan,” ujar Kadiyono.

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Lapas, petani penggarap, dan masyarakat sekitar dalam mewujudkan keberhasilan program ini.

“Melalui kerjasama yang solid, kita bisa menciptakan kondisi yang lebih baik tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas. Semoga hasil panen ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan menjadi contoh bagi UPT Pemasyarakatan lainnya,” tambah Kadiyono.

Sementara itu, Kalapas Bojonegoro, Hari Winarca dalam sambutannya, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan yang tercapai melalui program pertanian ini.

“Ini adalah wujud komitmen kami dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam menciptakan ketahanan pangan di tingkat lokal. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan peluang bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan yang sangat berguna bagi kehidupan mereka di luar nanti,” ungkap Hari Winarca.

Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, baik dari petani penggarap maupun masyarakat sekitar, yang telah bekerja sama dalam mengelola lahan pertanian ini.

Baca Juga:  Wihadi Wiyanto Lakukan Kunker dan Reses di Lapas Kelas II A Bojonegoro

“Kerja keras dan kerjasama antara pihak Lapas, petani penggarap, dan masyarakat sekitar adalah kunci keberhasilan program ini. Semoga ke depannya kita bisa terus meningkatkan hasil pertanian dan memperluas area pengelolaan lahan,” lanjutnya.

Lahan pertanian Mojoranu ini ditanami berbagai komoditas seperti padi, jagung, kacang tanah, cabai, dan singkong. Selain itu, juga ada budidaya ikan nila di kolam yang dikelola di kawasan tersebut. Pada Panen Raya Tahap II ini, fokus utama adalah padi dan jagung, yang hasilnya sangat memuaskan.

Setelah kegiatan panen selesai, Kakanwil Ditjenpas Jatim bersama Kalapas Bojonegoro dan jajaran Forkopimcam melanjutkan acara dengan simbolis tabur benih ikan, sebagai tanda dimulainya siklus budidaya ikan nila yang baru.

Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan Lapas Bojonegoro dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi contoh bagi UPT Pemasyarakatan lainnya untuk terus berinovasi dalam pembinaan warga binaan. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan strategis nasional di sektor pertanian dan ketahanan pangan. (Put/Red)