Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Sungguh memprihatinkan Kondisi Korban tindakan asusila sebut Saja ‘Mawar’ Gadis Berusia 18 tahun ini dalam kondisi Cacat Lumpuh dan berkebutuhan Khusus, harus menjadi korban tindakan asusila oleh Salah Satu Pria Warga Desa Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang berprofesi sebagai Tukang Ojek.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Guna Pandia, didampingi oleh Kasat Reskrim AKP Iwan Hari Poerwanto, Kasat Intel AKP Benny, dan Kapolsek Balen AKP Simoen, serta jajaran Kanit dan Anggota Unit Penyidik Sat Reskrim Polres Bojonegoro mendatangi rumah Korban di Kecamatan Balen. Rabu (27/1/2121).
Kondisi Korban yang lumpuh hidup dengan nenenknya dan adik perempuannya, karena ibu Korban telah lama meninggal dunia, dan Bapaknya menikah Lagi, dan sehari hari korban dan adiknya berada didalam rumah, dan Neneknya bekerja di gudang tembakau dengan hasil hanya cukup untuk makan.
AKBP Eva Guna Pandia mengatakan bahwa Korban ini mendapatkan tindak asusila selama 3 kali dan digauli layaknya suami istri, meskipun korban meronta, karena kondisi cacat sikorban tidak bisa berbuat apa apa.
“Kami sudah tangkap pelakunya dari pengakuan pelaku bahwa dia melakukan perbuatan asusilanya sebanyak 3 kali didalam rumah korban saat sepi,” Jelas Kaoplres Bojonegoro.
Kaoplres bersama Tim dari Reskrim Polres Bojonegoro ini juga membawa kursi roda untuk korban karena dalam setiap harinya korban ini berjalan dengan cara ‘Ngesot’ sehingga kursi roda sangat di perlukan, selain itu juga sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya untuk kerluan sehari hari.
“Kami berpesan Keda masyarakat sekitar agar bisa ikut menjaga dan juga membantu mengembalikan kondisi korban yang saat ini trauma,” Lanjut AKBP Eva Guna Pandia.
Kapolres juga mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dan berhati hati terhadap keluarga atas tindakan tindakan asusila dari orang lain yang mungkin juga dekat dengan keluarga kita.
Nenek korban mengetahui kedatangan Kapolres beserta anggotanya hanya bisa menangis karena haru dan bahagia, serta korbanpun menangis karena masih dalam kondisi trauma.
“Maturnuwun pak Polisi sampun membantu Kulo kalih putu – putu Kulo, (Terima kasih Pak Polisi sudah membantu saya dan cucu cucu saya, Red),” Kata Nenek Korban.
Korban dan nenek serta adiknya ini hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan yaitu didalam rumah dengan ukuran kecil bantuan dari bedah rumah oleh pemerintah, serta mengandalkan hasil kerja neneknya yang sudah tua dari bekerja di Gudang Tembakau di Kecamatan Balen. (SAS/Red)