Inspirasi writing HIMPAUDI BOJONEGORO bersama Gol A gong dan Generasi Jaguar

Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com –  Meminjam ungkapan Pramoedya Ananta Toer, tulisan adalah jalan panjang membangun sebuah peradaban. Inilah yang mengilhami Himpaudi pagi ini minggu, 16 juli 2017 mengadakan kegiatan inspirasi writing bertempat di gedung SOGO milik unigoro. Dalam sambutannya Dra. Nurul Hasanah selaku ketua Himpaudi (Organisasi legal dan independen yang menghimpun unsur pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini). Menyatakan kegiatan hari ini merupakan pertemuan ketiga setelah terbitnya antologi esay “Menyemai Tanaman Kehidupan” dan buku kedua “Membaca Indonesia dari Bojonegoro”.
“Ini merupakan pertemuan yang ke tiga
kalinya setelah terbitnya antologi esay “Menyemai Tanaman Kehidupan” dan buku kedua “Membaca Indonesia dari Bojonegoro”, katanya

Nurul Hasanah juga berharap selepas inspirasi dari Gol A Gong hari ini, nantinya akan mampu melahirkan buku-buku yang dapat menginspiratif dari Himpaudi Bojonegoro.

Sementara itu Arief Januarso selaku Ketua Yayasan Suyitno menyampaikan walcome kepada Himpaudi dan juga komunitas lain untuk perkembangan literasi di Bojonegoro. Pria yang akrab disapa Mas Arief ini menuturkan bahwa budaya membaca dan menulis adalah keharusan mutlak bagi dunia Kampus. Untuk itu beberapa upaya menuju kampus literasi dimulai dengan menlengkapi Perpustakaan, serta mendorong dan mensuport dosen melakukan penelitian dan pengembangan sebagai pengabdian
masyarakat dan menulis sejarah.

“Budaya membaca dan menulis adalah keharusan mutlak bagi dunia Kampus. Untuk itu beberapa upaya menuju kampus literasi dimulai dengan menlengkapi Perpustakaan, serta mendorong dan mensuport dosen melakukan penelitian dan pengembangan sebagai pengabdian”, kata Pria yang digadang gadang sebagai Bacabup Bojonegoro ini.

Dalam kesempatan ini Gol A Gong memotivasi para keluarga Himpaudi untuk memulai menulis. Dirinya menyampaikan bahwa dalam menulis memang harus banyak membaca dan sedikit dipaksa, dengan memulai menulis ringan, semacam cerpen.

“Untuk memulai menulis itu memang harus banyak membaca dan sedikit dipaksa, awali dengan menukis yang ringan-ringan semacam cerpen”, ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Gong, juga menuntun peserta untuk menulis melalui judul yang menarik, sehingga yang melihat tertarik untuk membacanya. (Bim/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *