Ini Sikap Peserta Calon Perangkat Desa Ketika Dapat Nol

Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com – Usai pelaksanaan, tetap saja menuai pro dan kontra. Seperti sebelumnya, telah didemo sejumlah mahasiswa jelang pelaksanaan ujian tulis calon perangkat desa.

Namun pada Rabu (1/11/2017) ini, luapan protes datang dari peserta ujian itu sendiri. Seperti diketahui Muh Nastain salah satu peserta calon perangkat desa Ngemplak, kecamatan Baureno, Bojonegoro.

“Karena LJK (Lembar Jawaban Komputer) saya tidak terbaca. Sehingga tidak keluar nilainya. Alias 0 (n ol)” Jelas dia yang penuh kecewa.

Padahal tanggal lahir dan kode soalnya sudah tertulis. Tapi, lanjut dia, tetap saja tidak terscanning (terbaca). “Meskipun tidak terbaca mestinya tim (pengoreksi) tetap bisa mengoreksi dengan cara tanpa merubah hasil jawaban jika khawatir dianggap curang,” terangnya.

Karena, menurut dia, pada dasarnya asumsi masyarakat dengan hasil nol tersebut, soal atau pertanyaan tidak dijawab oleh peserta dan atau memang jawaban salah semua. “Apalagi masyarakat sebagian tidak memahami dengan adanya skor 0 (nol) kalau artinya tidak terbaca,” ungkapnya.

Hasil nol dinilai tidak adil, tidak adanya penghargaan atau apresiasi jerih payah pemikiran kepada peserta. Sehingga, besok Kamis, (2/11) dia akan memberikan surat kepada Bupati Bojonegoro. “Besok kami ajukan penyataan sikap atas hasil koreksi ujian tulis perangkat desa,” terangnya bersama teman ujian yang juga bernasib sama.

Diketahui Muh Nastaian sebelumnya mengisi calon perangkat desa bagian Kepala Dusun Wire, Desa Ngemplak dan Tofiq Widodo Aprianto di bagian Kepala Urusan Perencanaan Desa Baureno.(And/red)

Foto: dok. SuaraBojonegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *