IDFoS Akan Kawal Pelaksanaan Pengisian Perangkat Desa

oleh -
oleh
Reporter:  Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia akan terus berupaya mengawal pelaksanaan pengisian perangkat desa yang ujian tes tulinsya bakal digelar serentak pada tanggal 26 Oktober 2017 nanti.

Ainun Naim MR, anggota LSM IDFoS Indonesia mengatakan, dalam pelaksanaan semua tahapan antisipasi kecurangan sangatlah penting. Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bisa saja diidentifikasi sejak dini. Dimana ada celah untuk melakukan kecurangan bisa dilihat terlebih dahulu. Sehingga kecurangan bisa diminimalisir.

“Kalau menurut saya antisipasi kecurangan yang tidak jelas yang serba mungkin terjadi. Mungkin itu,” kata Gus Naim sapaan karib aktivis LSM Bojonegoro itu.

Katanya, diakui atau tidak, di masyarakat sedang berkembang opini yang menyebutkan, jika ingin lolos menjadi perangkat desa harus menyedian uang ratusan juta rupiah. Tentu itu menjadi sorotan semua pihak. Karena itu sudah masuk ranah suap.

“Sudah ada calon-calon yang sudah setor sekian puluh juta ke para oknum. Tapi itu baru isu yang berkembang. Masih butuh bukti,” imbuhnya.

Dia juga menambahkan, terkait terpilihnya Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai pihak ke tiga kemarin, dalam forum 31 Agustus 2017 di Pemkab, sempat terjadi adu argumen saat penetapan antara Undip atau UNNES.

Dalam forum yang dihadiri perwakilan Kepala Desa, Camat, dan tim Kabupaten tersebut sempat terjadi keributan, sebab ditengarai ada oknum yang sengaja memperkeruh suasana forum. Oknum tersebut mengaku utusan perwakilan kecamatan. Namun setelah dilihat dibuku absen tidak ada namanya. Sehingga peserta lainya menyuruhnya untuk keluar forum.

“Misal ada salah satu peserta dengan ngeyel untuk mengajukan Undip sebagai pihak ke tiga dan kemudian peserta tersebut meski tidak sebagai koordinator kecamatan dia berniat mewakili. Dan setelah diabsen ketahuan dia tidak sebagai anggota panitia kecamatan. Mungkin itu salah satu indikatornya. Dan itu harus kita waspadai bersama-sama,” papar Gus Naim. (wan/red).