BELAJAR SAMBIL WISATA (KAMPUNG TUMO)

oleh -
oleh

Oleh: Said Edy Wibowo *)

SuaraBojonegoro.com – Sawah terbentang luas, jejeran pohon jati   tersebar rindang. Di ujung nan jauh terlihat bukit Jolayaran  meliuk panjang. Sebuah bukit wisata  yang saat ini sedang di kelola untuk di jadikan bukit wisata gardu pandang. Di sudut lainnya, suara burung cecuitan, beterbangan dari dahan ke dahan. Menatap riang, keceriaan para perempuan jelita yang sedang sibuk belajar demi cita-cita.

Di tengah sawah dan hutan inilah letak berdirinya training center Desa Rasa Kota yaitu Wisata Edukasi Kampung Tumo.

Kampung Tumo adalah Wisata Edukasi yang ada di Dusun Tumo Desa Hargomulyo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro. Mengapa di sebut training center desa rasa kota? Karena walaupun letaknya di pelosok desa, ditengah sawah, melewati hutan, jalan  berlubang pun berantakan tapi, konsep trainingnya sungguh sangat modern dan membanggakan buat yang datang.

Kenapa di Kampung Tumo ini lebih di sebut desa Wisata Edukasi? Karena di Kampung Tumo ini ada sebuah Training Center yang memberikan banyak Edukasi tentang berbagai macam materi training yang sangat luar biasa.

Kampung Tumo ini memiliki berbagai jenis program training sangat  modern seperti, Personality training, Hospitality, Public Speaking Camp, Beauty Class, Fun game, Camping ground & Outbound, English Course dan yang paling mengherankan adalah adanya sekolah Pramugari dan Perhotelan di tempat ini. Jadi, dapat di simpulkan bahwa Kampung Tumo sebenarnya bukan tempat wisata untuk tujuan jalan-jalan menikmati pemandangan ataupun jenis hiburan lainnya. Kampung Tumo dikonsepkan khusus untuk tempat Pelatihan berbagai materi training modern.

Namun begitu, untuk memberikan nuansa training yang menyenangkan, di kampung tumo juga menyiapkan berbagai konsep hiburan dan olahraga seperti Kolam renang, badminton, Billiard, Panahan, ada  Penginapan, Cafe & Karaoke, Live Music Accustic dll.

Harapannya adalah setiap hari, Kampung Tumo ini bisa di ramaikan oleh para komunitas, instansi dan para Angels (sebutan untuk murid Pramugari) yang penuh semangat   mengikuti pelatihan yang modern di balut dengan  hiburan yang menyenangkan. Ketika training di gabungkan dengan entertain maka jadilah  wisata edukasi Kampung Tumo. Training center Desa Rasa Kota.

_”Awalnya tentu di rasa tidak mungkin, kenapa kok tempat pelosok seperti ini bisa di jadikan training center modern seperti di kota. Ini adalah salah satu pembuktian bahwa selama produk dan jasa yang di berikan bermutu maka dimanapun lokasinya akan tetap di tuju”
_ Ucap Kang Priyo, selaku Putra asli sekaligus pendiri Kampung Tumo ini.

Bermodalkan pengalamannya menjadi seorang Pramugara senior di salah satu Maskapai Penerbangan Internasional dan rajinnya mengikuti berbagai training pengembangan diri termasuk di dapatkannya gelar CPS (Certified Public Speaker’s) dari Indonesian Public Speakers Association  maka, beliau berani berjuang turun ke desa untuk berbagi ilmu dan wawasannya guna memajukan desanya.

_”Desa identik dengan kemiskinan dan kebodohan. Ini terjadi karena lemahnya pendidikan di desa. Banyak orang desa ingin sekolah tinggi tapi biaya tak mumpuni. Sudah waktunya desa memiliki konsep pendidikan dan pelatihan yang modern. Kenapa harus ke kota besar dengan biaya besar. Kenapa hak ingin mendapatkan pendidikan harus di bayar mahal. Inilah salah satu cara supaya desa tidak lagi  tertinggal”_  Kang Priyo, mengucap penuh kekuatan semangat.

Seperti sesuatu yang tidak mungkin tapi ini terjadi. Orang waras mana yang mendirikan training center modern di pelosok desa di tengah sawah pula. Sebuah pembuktian diri bahwa ternyata kalau semua berdasarkan keyakinan maka yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Selamat berjuang memajukan desa Kang Priyo. Semoga Kampung Tumo menjadi pelopor menuju desa maju, desa wisata.

Bagi yang penasaran silahkan datang dan kunjungi Kampung Tumo

Salam Pariwisata!

*) Penulis adalah Seorang Guru, Humas Kwarcab Bojonegoro dan Peserta Public Speaking di Kampung Tumo.

No More Posts Available.

No more pages to load.