Jelang New Normal, Pedagang Keliling di Bojonegoro Berharap Kebijakan Dari Pemerintah

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Penerapan New Normal yang rencananya akan diberlakukan untuk membiasakan diri masyarakat ditengah pandemi Virus Corona (covid 19), sedikit membuat lega masyarakat karena bisa beraktifitas kembali meskipun dengan mematuhi Protokol Covid 19. Akan tetapi hal ini juga membuat keresahan tersendiri bagi pedagang keliling, karena adanya kebijakan siswa sekolah harus membawa bekal sendiri dan aturan tidak boleh berjualan di sekitar lingkungan sekolah.

Komunitas Pedagang Keliling (Kopling) Bojonegoro yang Yatmo, menyikapi bahwa kebijakan di New Normal tersebut akan berdampak pada perekonomian pedagang keliling khususnya Yang biasa berjualan di lingkungan sekolah.

“Karena ada penerapan sistem yang bisa membuat kami harus kehilangan mata pencaharian, bahkan ribuan pedagang keliling tidak bisa bekerja, jika aturan penerapan New Normal di lingkungan sekolah dilaksanakan,” Kata Yatmo, Rabu (3/6/2020).

Pasalnya lagi menurut Yatmo, dirinya dan kawan kawannya pedagang keliling lainnya pasti tidai bisa bekerja sehingga akan membuat perekonomian terpuruk, Karena ada poin poin protokol kesehatan di New Normal yang tidak bisa membuat pedagang keliling khusunya dilingkungan sekolah untuk berjualan.

Dijelaskan juga bahwa Saat pandemi covid ini berlangsung kami para pedagang yang terdampak bahkan terlewat dalam segala aspek bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, “pasti akan banyak pengangguran lagi, di pandemi kami sudah tidak bisa bekerja, begitu juga di New Normal,” Tambahnya.

Kopling berharap ada solusi dari oemerintah agar mereka bis bekerja dan menghidupi keluarganya karena selama pandemi Covid sudah tidak bisa bekerja dan para oedagang keliling ini berharap di New Normal bisa kembali bekerja. “Kami mohon kepada pemerintah agar ada solusi bagi kami agar tetap bisa bekerja,” Pungkas Yatmo. (Sas*)

No More Posts Available.

No more pages to load.