Thoriqoh Habib Abdurrohman bin Agil Aljufri

oleh -
oleh

Oleh : Ustadz Ahmadi Ilyas

Habib Abdurrohman Aljufri, biasa di sapa dengan bib Amang Sanjaya ( Nama Penyiar Radio Pemerintah atau RKPD, sekarang Radio Malwopati Fm ) dari Th. 1985 sd Th 2009, ( PNS di Kantor Pemkab Bojonegoro ) beliau sosok yang sederhana, mudah bergaul, punya kepedulian tinggi kepada orang yang tidak mampu dan sangat disiplin. Kesederhaan beliau bisa dilihat dengan keseharianya. Beliau tidak canggung untuk melakukan hal hal yang sepele, misal belanja kebutuhan di pasar, bersih bersih rumah, memberi makan ayam, dan cuci baju, semua dilakukannya sendiri.

Tentang pergaulannya, Beliau sosok yang santai, bisa bergaul dengan siapapun, dari mulai konglumerat sampai orang miskin, dari mulai kyai sampai santri, dari orang tua sampai anak muda. Semua dipergauli dengan tanpa tebang pilih. Selama pergaulannya dengan orang awam, habib amang selalu menyelipkan nilai nilai da’wah seperti mengajak solat, mengajak orang untuk menjahui judi dan minuman keras. Dalam rangka itu beliau juga tidak eman untuk memberikan hadiah sarung dan uang kepada yang di ajak sebagai penyemangat.

Selain itu habib abdurrohman ini juga punya jiwa kepedulian yang tinggi, Saking pedulinya, dulu para kyai di buatkan gapyak/terompah sepasang sepasang, belum lagi waktu ngetrendnya oncle, semua dibuatkan oncle dari tanduk kijang.

Selain itu, orang awam sekitar beliau juga sering di bantu kebutuhannya, misal mereka mau memperbaiki cangkul, bendo dan arit yang rusak, tanpa basa basi beliu plaur membawa nya ke pandai besi untuk di perbaiki,dengan biaya dari uang beliau, ini semua diniati berjuang amar ma’ruf nahi mungkar. Tidak hanya itu, setiap romadhon tiba beliau punya kebiasaan yang unik, yaitu belanja bumbu dapur dan sayur lengkap, mulai dari lombok, brambang, sayuran, garam dan lain lain. Kemudian di antar dan di bagi bagikan sendiri kepada orang miskin dan tetangganya. Hal ini sudah bertahun tahun dilakukan setiap romadhon. Tentang kedisipilinan bib mang, para muhibbinnya mungkin sudah pernah merasakan ghodobnya, terutama disiplin janji dan waktu.

Namun ghodob beliau ini hanya di lisan saja, terbukti setelah ghodob masih saja peduli. Berkat kegigihan beliau dalam berda’wah dengan cara beliau banyak orang yang semula tidak solat akhirnya rutin sholat, yang kecanduan judi akhirnya berhenti berjudi.
Semua ini beliau lakukan hanya ingin meniru setetes dari akhlaq datuk beliau, Rosululloh.

Saya pribadi, dapat pelajaran banyak dari beliaunya, diantaranya, disaat beliau dalam masa sulit, tidak punya uang, justru digunakan untuk bertransaksi dengan Alloh, yaitu di sedaqohkan kepada orang lain. Sifat juweh, gatek, luman dan disiplin inilah yang saya sebut sebagai thoriqoh, yaitu jalan untuk menggapai ridho Alloh dan Rosululloh. Saya sering melihat mata beliau berkaca kaca, saat menyebut Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.

Semoga njenengan sehat terus dan umur panjang.
Semoga saya bisa meniru Bib. Afwan

اللهم صل علي سيدنا محمد

#Hanya_untuk_inspirasi_pribadi

*) Penulis Adalah Pengasuh Darul Ma’rif PCNU Kabupaten Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.