Wartawan di Bojonegoro Berikan Bantuan ke Keluarga Miskin di Dalam Hutan

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Di HPN (Hari Pers Nasional) tahun 2020, Sejumlah Wartawan dari berbagai media yang melakukan tugas peliputan di Bojonegoro menyerahkan kepada satu keluarga yang 21 tahun tinggal di dalam hutan Desa/Kecamatan Dander, hal itu sebagai bentuk rasa sosial dan kemanusaan para awak media terhadap sesama dan kepedulian terhadap masyarakat yang kondisi sosialnya jauh dibawah. Senin (10/02/2020)

keluarga yang tinggal didalam hutan ini terdiri dari 3 orang dan jauh dari pemukiman warga sekitar 2 KM. Mereka itu Sarimin (82), Damih (68) dan anak tunggalnya Miko (26) penderita gangguan jiwa.

Aksi peduli itu dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) ke 74. Bantuan yang diserahkan berupa 10 doz air mineral, 10 doz mie instan, 1 sak pakaian bekas layak pakai, 1 kresek sarung baru dan beras 60 kilogram. Mewakili penyerahan bantuan itu diantaranya 14 wartawan.”Kami wakil dari semua wartawan di Bojonegoro dan silahturahmi ke sini untuk memperingati HPN serta kami mohon doanya untuk kelancaran bertugas sebagai wartawan. Juga memberikan bantuan,” kata Alex dari portal terbitan Surabaya.

Orang tua Miko, senang atas kedatangan wartawan. Sebelumnya tidak menduga jika mendapat bantuan. “Selama ini dengan kondisi kami, tidurpun jadi satu dengan tempat mandi dan makan, airpun ambil sejauh 2 KM dan tidak pernah menikmati listrik,” kata Damih.

Nampak lantai tanah dan dinding rumah ukuran 2 X 3 meter milik mereka dipenuhi lobang lobang papan yang telah dimakan rayap.”Mudah mudahan wartawan selalu ke kami, karena kami sudah ditelantarkan  dan punya keluarga. Tapi karena miskin, kami tidak ada perhatian,” kata Sarimin.

Mereka mengaku tetap bersyukur kepada Allah, atas kesehatan yang dialami selama tinggal di dalam hutan. Sesekali Miko tersenyum saat dijumpai di dalam rumah. Dia hanya duduk termangu, seolah melihat  pemuda seusainya tidak menderita sakit.

“Matur nuwun, dapat bantuan ini. Matur nuwun, hanya Allah yang dapat membalas baik budi pemberian bantuan ini,” tambah Sarimin.

Setelah itu wartawan bersalaman untuk berpamitan kembali ke Bojonegoro Kota.“Ya kami sedih sekali atas derita pak Sarimin, istri dan anaknya, tapi bersyukur atas kepedulian semua teman wartawan,” kata Reinno Pareno dari media cetak harian terbitan Surabaya. (Red/SB)

No More Posts Available.

No more pages to load.