Abidin Fikri Jelaskan Semangat Persatuan di Desa Pancur

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Keberagaman suku, agama dan ras adalah anugerah yang harus disikapi dengan semangat saling menghargai hak masing-masing warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan negara. Hal itu senafas dengan UUD NRI 1945 yang menjadi pegangan konstitusi semua elemen masyarakat. Hal itu disampaikan H. Abidin Fikri, S.H., M.H saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Desa Pancur, Temayang, Bojonegoro, Senin (8/4/2019).

Pimpinan Fraksi PDI Perjuangan MPR RI itu mengatakan, “Kini segenap anak bangsa harus kembali menginsyafi Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 bahwa, persatuan Indonesia adalah sikap kebangsaan yang saling menghormati keberagaman bangsa Indonesia; dan menegaskan bahwa persatuan Indonesia bernafaskan semangat kebangsaan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yang senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Abidin juga menyampaikan bahwa, kini kita semua harus memahami bahwa pada proses kelahiran hingga ditetapkan sebagai dasar negara, Pancasila adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Mulai dari Pidato Kelahiran Pancasila 1 Juni oleh Bung Karno di hadapan sidang BPUPK, Piagam Jakarta 22 Juni dan rumusan finalnya pada 18 Agustus 1945 itu semua satu kesatuan. Sejak itu Pancasila sudah final disepakati sebagai Dasar Negara.

“Maka itu upaya untuk memisahkan satu kesatuan proses tersebut adalah upaya yang ahistoris, kita harus memahami bahwa meskipun urut-urutan sila Pancasila 1 Juni hingga 18 Agustus mengalami perubahan urutan. Namun makna dan maksudnya tidak berbeda dari nilai-nilai Pancasila yang dijiwai oleh Pidato Bung Karno pada 1 Juni,” tegas Abidin di hadapan ratusan masyarakat Desa Pancur. (Rum/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.