UNNES Harus Datang ke Bojonegoro Untuk Klarifikasi

oleh -
oleh
Reporter: Iwan Zuhdi 

 suarabojonegoro.com – Tidak hadirnya perwakilan UNNES dipertemuan Hearing yang digelar di Gedung paripurna DPRD Bojonegoro, Rabu (8/11/2017) kemarin, menjadikan banyak kepala Desa maupun masyarakat Bojonegoro menjadi kebingungan.

Pasalnya tidak hadirnya pihak ketiga tersebut, seolah-olah menjadikan kerancaun yang terjadi ditengah masyarakat menjadi berkelanjutan serta tambah meluas. Oleh karena itu, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro, mendesak pihak UNNES agar datang ke Bojonegoro untuk duduk bersama menyelasikan kegaduhan.

Ketua PC PMII Bojonegoro Muhammad Kamaludin mengatakan, kerancauan tersebut jika tidak cepat diselesaikan akan menimbulkan babak baru. Yaitu, ketidak percayaan masyarakat terhadap pemerintahan, baik dari pemerintah Desa sampai pemerintah pusat, sehingga semakin menambah kerancauan.

“Pihak UNNES harus secepatnya datang ke Bojonegoro untuk melakukan klarifikasi,” ungkap pria yang akran disapa Kamal itu.

Kamal menilai, bahwa pihak UNNES seolah-olah menaruh bom dan langsung meninggalkanya. Sehingga, banyak masyarakat yang menjadi sasaranya, terutama Kepala Desa yang terus mendapat teror dari calon perangkat yang gagal karena merasa dicurangi.

“Dari Pemkab dan DPRD juga harus memfasilitasi, dan turut membatu penyelasain konflik ini agar tidak berlarut-larut,” lanjut Kamal.

Selain itu, iya juga menegaskan bahwa demo yang dilakukan oleh aliansi PMII dan GMNI sebelumnya, untuk membatalkan ujian perangkat Desa memang benar. Karena, Kamal menilai ujian perangkat tersebut tidak sesuai Undang Undang Desa (UUD) nomer 6 2014. (Wan/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.