suarabojonegoro.com– Puluhan alat peraga kampanye (APK) yang dinilai sangat provokatif terpasang dibeberapa pohon sepanjang jalan Nasional Bojonegoro-Cepu. Namun, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Bojonegoro mengatakan jika hingga saat ini pihaknya belum bisa melakukan pengawasan ataupun merekom untuk dilakukan penindakan.
“Terkait itu belum menjadi ranah kami atau kewenangan kami. Karena belum dilakukan penetapan pasangan calon oleh KPU,” kata Ketua Panwaskab Bojonegoro, M Yasin saat ditemui suarabojonegoro.com dikantornya. Minggu, (1/10) pagi.
Lebih lanjut pihaknya belum bisa mengatakan apakah itu sudah termasuk kampanye hitam (Black Campaign) atau tidak. Sebab perlu dilakukan pengkajian lebih mendasar.
“Harus dilakukan analisa dulu. Tempatnya dimana, siapa yang memesang, apakah ada kata-kata yang menyinggung pasangan lain. Itu perlu dianalisa dulu,” jelasnya.
Katanya, meski pihaknya sudah dilantik, untuk melakukan pengawasan harus menunggu arahan dari Bawaslu Jatim. “Pengawasan menunggu tahapan dimulai,” imbuhnya.
Seperti diketahui, ada puluhan karung beras bekas (sak) di paku dipohon sepanjang jalan nasional Bojonegoro-Cepu. Tulisan dalam sak berwarna putih tersebut terkesan provokatif. Yakni berbunyi ajakan untuk menolak calon bupati dari luar daerah.
“Saya tadi lewat, trus tak hitung dari Sudu sampai Bojonegoro ada 38 tulisan. Kayaknya dipaku,” kata Huda, warga Desa Sudu beberapa waktu lalu. (Wan/Red)