Kenapa Menstruasi Tak Kunjung Berhenti, Ini Alasannya!

oleh -
oleh

Wanita lazimnya mengalami menstruasi setiap bulan. Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3-7 hari. Namun, adakalanya menstruasi berlangsung lebih lama daripada biasanya. Jika lebih lama satu atau dua hari saja, mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, bagaimana jika menstruasi itu tak kunjung berhenti?

Dilansir dari Women’s Health Mag, inilah 11 alasan mengapa menstruasi berlangsung lebih lama.

1. Pemakaian IUD

Panjangnya masa menstruasi sebagian besar disebabkan oleh pemakaian IUD. Alat kontrasepsi ini memang bisa menyebabkan perdarahan yang tidak normal, terutama tepat setelah dipasang.

Jika setelah 3 kali siklus menstruasi tak kunjung normal, sebaiknya segera periksakan ke dokter karena mungkin saja IUD berubah posisinya atau tidak cocok dengan kondisi tubuh.

2. Ovulasi

Menstruasi adalah cara tubuh menghilangkan darah dan jaringan yang tersimpan untuk berjaga-jaga apabila sel telur dibuahi. Namun, terkadang ada kekacauan sinyal hormon sehingga darah ikut keluar ketika sel telur dilepaskan. Hal ini disebut perdarahan intermenstrual dan terjadi ketika estrogen sedikit menurun di waktu sekitar ovulasi sehingga menyebabkan bercak.

Jika perdarahan ini berlangsung beberapa hari saat hari-hari terakhir siklus, mesntruasi pun terasa tak kunjung berakhir. Hal ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika mendadak terjadi perubahan atau nyeri hebat, segera periksakan diri ke dokter.

3. Hamil

Kehamilan biasanya ditandai dengan absennya menstruasi. Namun, menstruasi yang berlangsung lama ternyata juga bisa menjadi pertanda hamil.

“Jika wanita mengalami perdarahan yang tidak biasa, kemungkinan terjadinya hamil bisa dipastikan lewat tes kehamilan,” kata Tom Toth, dokter spesialis endokronologi reproduksi di Boston IVF.

4. Menggunakan alat kontrasepsi hormonal

Segala hal yang memanipulasi hormon berpotensi menyebabkan masa menstruasi lebih lama, termasuk penggunaan semua jenis kontrasepsi hormonal, seperti pil, suntik, dan implan. Alat kontrasepsi ini sebenarnya punya banyak tingkatan kadar hormon. Jadi, jika tidak cocok dengan salah satu jenis atau dosisnya, maka bisa dicarikan jenis lainnya yang bisa cocok dengan kondisi tubuh.

5. Keguguran dini

Keguguran dini sebenarnya sering terjadi, tetapi wanita kerap tidak menyadarinya. Hal ini ditandai dengan perdarahan menstruasi yang cukup deras atau berlangsung lama. Siklus menstruasi biasanya akan normal kembali dalam satu atau dua kali siklus. Jika pada siklus ketiga belum juga normal, segera periksakan diri ke dokter.

Sekitar satu dari 100 wanita mengalami keguguran berulang. Jadi penting untuk menelusuri kondisi yang mempengaruhi kesuburan, seperti endometriosis.

6. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

PCOS adalah kista yang tumbuh pada ovarium dan menghambat pematangan sel telur serta kerap membuat wanita susah hamil. PCOS juga mengacaukan kadar hormon sehingga berat badan naik, rambut tumbuh berlebih, dan menstruasi berlangsung lama. Jadi, jika menstruasi tak kunjung berhenti disertai gejala lainnya seperti migrain, rambut di wajah tumbuh lebat, dan berat badan naik, segera periksakan diri agar bisa terindikasi sejak dini.

7. Gangguan tiroid

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang bertugas mengatur banyak sistem tubuh, termasuk menstruasi. Jika hormon tiroid terlalu sedikit, menstruasi akan berlangsung lama dan sangat deras. Gejala lain dari hipotiroid ini meliputi peningkatan berat badan, lesu, dan rambut rontok.

8. Kelainan darah

Kelainan ini sangatlah jarang, tetapi menstruasi yang berlangsung lebih lama bisa juga menandakan kelainan darah, seperti hemofilia yang diturunkan melalui genetik.

9. Adanya polip atau fibroid di rahim

Kelainan pada rahim seperti tumbuhnya polip atau fibroid bisa menyebabkan menstruasi berlangsung lama karena dua hal ini akan mendistorsi rongga endometrium sehingga aliran darah akan meningkat. Tubuh biasanya merasakan ada benda asing yang seharusnya tidak di situ sehingga berusaha keras menghilangkannya.

Polip dan fibroid memang terdengar menakutkan, tetapi hal ini cukup lumrah dan tidak mengindikasikan penyakit serius, misalnya kanker. Sebagian besar dokter biasanya hanya menyarankan untuk mengawasinya, tetapi jika menyebabkan sakit atau tumbuh sangat besar, polip dan fibroid ini bisa dihilangkan melalui operasi.

10. Adanya kanker serviks (leher rahim)

Perdarahan vagina yang tidak normal, misalnya perdarahan setelah berhubungan badan atau perdarahan dan bercak di luar menstruasi, bisa menjadi tanda kanker serviks.

Kelainan leher rahim ini bisa dideteksi melalui tes PAP atau HPV, jadi periksakan diri ke dokter dan informasikan juga jika dalam riwayat keluarga pernah ada yang mengidap kanker kewanitaan.

11. Menuju masa menopause

Menopause biasanya terjadi sekitar umur 50 tahun. Namun, badan secara alamiah mulai mengurangi hormon mulai umur 35 tahun. Saat ini terjadi, masa menstruasi bisa bertambah singkat atau bertambah panjang, tidak teratur, dan terjadi perubahan lainnya.

Dari semua alasan itu, yang harus diingat adalah jika menstruasi berlangsung lebih dari 10 hari atau berubah secara mendadak dalam tiga kali siklus atau lebih, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan indikasi yang lebih pasti.

Sumber: aladokter.com

No More Posts Available.

No more pages to load.