Sekda Bojonegoro, EMCL, dan Pertamina EP Cepu Isi Pembekalan KKN Unigoro

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali menggelar Studium General KKN Tematik Kolaboratif Unigoro 2024, pada Sabtu (23/3/24). Menariknya pembekalan kali ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Dra. Hj. Nurul Azizah, MM., sebagai narasumber. Selain itu, LPPM Unigoro juga menghadirkan External Officer Manager Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL), Beta Wicaksono, serta Communication Relations and CID Pertamina EP Cepu Zona 12, Bayu Tangguh Familu.

Di hadapan 790 mahasiswa, Sekda Bojonegoro menjelaskan tentang sinergi penanganan kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro. Menurut Nurul, Pemkab Bojonegoro telah menginventarisir data kemiskinan melalui data mandiri masyarakat miskin daerah (Damisda).

 

Hasilnya, ada lima kecamatan dengan kantong kemiskinan tertinggi pada 2023. Yakni Ngasem, Kepohbaru, Kedungadem, Ngraho, dan Tambakrejo. Secara umum, capaian prosentase kemiskinan di Kota Ledre lebih rendah dibandingkan dengan kabupater sekitarnya seperti Lamongan dan Tuban. “Ada tiga strategi utama dalam rangka pengentasan kemiskinan yang kita lakukan tahun 2023. Mulai dari pengeluaran beban pengeluaran seperti program sepuluh sarjana per desa, domba kesejahteraan, bantuan sosial untuk keluarga miskin ekstrem dan sebagainya. Lalu ada pula peningkatan pendapatan dengan BKD (bantuan keuangan desa) untuk BUMDes dan kartu pedagang produktif. Serta pengurangan kesenjangan wilayah dalam bentuk pembangunan infrastruktur, paparnya.

Perusahaan yang ada di Kabupaten Bojonegoro juga ikut andil untuk mengentaskan kemiskinan. Beta menuturkan, EMCL memiliki tiga program pengembangan masyarakat. Antara lain bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Pelaksanaan program pengembangan masyarakat oleh EMCL mengusung prinsip pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat, serta keberhasilan dan keberlanjutan. “Seperti di program Prima (Perempuan Indonesia Merajut), kami tidak hanya melatih ibu-ibu bisa merajut. Tapi kami buat komitmen pasar. Produk rajutannya diekspor agar pelatihannya tidak sia-sia, tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bayu. Menurut dia, perusahaan memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di lokasi yang ditempati. Program TJSL yang diinisiasi oleh Pertamina EP Cepu berfokus di pilar pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, serta lingkungan hidup. “Pelaksanaan TJSL dilakukan dengan cara kolaborasi pentahelix bersama akademisi, masyarakat desa, pemerintah, komunitas dan LSM. Mahasiswa juga bisa menjadi bagian dari kolaborasi. Karena bidang-bidang TJSL kami tidak bisa berdiri sendiri. Semua saling berkaitan dan mempengaruhi,” papar Bayu.

Sekda Bojonegoro, EMCL, dan Pertamina EP Cepu mengapresiasi misi yang diusung dalam KKN Tematik Kolaboratif Unigoro 2024. KKN Unigoro tahun ini mengangkat tema Sinergitas Desa dan Perguruan Tinggi dalam Upaya Mencapai Zero Poverty untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. (din/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.