EMCL-Ademos Konsisten Kembangkan Ekonomi Kreatif

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Perajin batik se-Kecamatan Gayam binaan Ademos kerjasama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mengadakan pertemuan guna peningkatan keterampilan membatik dan membuat film pendek tentang batik dengan Finalis Raka-Riki Jawa Timur 2018, Rabu (14/03/2018).

Dilakukan di rumah produksi batik Al-Falah Temlokorejo Desa/Kecamatan Gayam milik Ibu Ngasruroh, pertemuan perajin batik yang terkumpul dalam Asosiasi Perajin Batik Gayam (APBG) tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid, dan staff-nya Dyah Enggar Rini, Public Government Affairs (PGA) EMCL, Galih Tiara, Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, Finalis Raka-Riki Jawa Timur 2018, Wisnu Aji Winarko dan Dirah Arinatus Safifah, dan anggota APBG.

Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, mengatakan pertemuan ini merupakan pertemuan rutin bulanaan bagi anggota APBG.

“Namun dalam pertemuan ini ada yang berbeda. Jika biasanya hanya kami (Ademos & EMCL) dan para anggota APBG, kali ini kita kedatangan Pak Amir Kadisbudpar da Ibu Enggar yang akan berdiskusi dan memberikan wawasan tentang budaya batik dan Bojonegoro,” jelas pemuda yang biasa disapa Arsyad tersebut.

Selain itu, juga ada Kange Wisnu dan Yune Arin yang akan mewakili Bojonegoro dalam kontestasi Raka-Riki Jawa Timur 2018 yang akan buat film pendek tentang batik bersama perajin batik APBG,” imbuhnya

PGA EMCL, Galih Tiara, mengatakan perkembangan perajin batik Gayam cukup bagus.

“Banyak inovasi yang dilakukan, seperti Ibu Iswatun Desa Ringin Tunggal dengan online marketingnya, kemudian Mas Ikhrom Desa Mojodelik dengan semangat wirausahanya, ada Cak Moon dengan derivasi produk batiknya, terus ada Ibu Ngasruroh difabel pantang menyerah dengan segala upaya inspiratifnya, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid, mengapresiasi Ademos dan EMCL dalam mengembangkan industri kreatif batik jonegoroan.

“Banyak yang hanya beropini, namun Ademos melalukan kerja nyata dengan konsistensinya dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya batik jonegoroan,” paparnya

Beliau juga berpesan kepada perajin batik agar terus melihat preferensi pasar yang selalu berubah, maka kita harus selalu mengikuti perkembangannya.

“Kita juga harus mulai menyentuh digital marketing, karena ini adalah salah satu kemudahan yang dapat kita manfaatkan untuk pengembangan usaha, termasuk juga batik,” pungkasnya. (yud/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.