Rayakan Kemerdekaan, Energi Membangun Negeri

oleh -
oleh

Oleh : Team Advetorial

SuaraBojonegoro.com – Sinar matahari pagi membakar semangat peserta upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke 74 di Lapangan Minyak Banyu Urip, Sabtu (17/8). Upacara berjalan khidmat, diikuti segenap pekerja ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dipimpin oleh Luluk Sumiarso, Tenaga Ahli Komisi Pengawas Bidang Operasional SKK Migas sebagai Pembina Upacara.

Kehadiran Luluk beserta 200 peserta upacara yang terdiri dari berbagai departemen di Lapangan Minyak Banyu Urip, menjadi bukti nyata semangat membangun negeri lewat penyediaan energi.

“Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74, kami terus berupaya mewujudkan semangat pasal 33 UUD ’45, yaitu sumber daya alam digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujar Luluk dalam amanat upacara.

Diumumkan pada tahun 2001, cadangan minyak mentah Lapangan Banyu Urip, diperkirakan mencapai 450 juta barel. Berdasarkan peninjauan teknis dengan melihat kinerja sumur yang sangat baik, nilai ini meningkat menjadi 823 juta barel. Lapangan Banyu Urip merupakan pengembangan pertama lapangan minyak dalam wilayah kerja Blok Cepu,

EMCL, sebagai operator dari Lapangan Minyak Banyu Urip, atas pengawasan dan dukungan dari SKK Migas, telah mengembangkan Fasilitas Pengolahan Pusat (Central Processing Facilities – CPF) terletak 20 kilometer sisi barat daya kota Bojonegoro, jalur pipa darat sepanjang 72 kilometer dari Kabupaten Bojonegoro hingga Kabupaten Tuban, pipa lepas pantai sepanjang 23 kilometer, serta fasilitas kapal penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading – FSO Gagak Rimang) di lepas pantai Tuban.

Minyak dari fasilitas pengolahan pusat, kemudian dialirkan melalui pipa darat dan pipa bawah laut menuju fasilitas FSO untuk diekspor dan diangkut ke pasar domestik maupun internasional.

SDM Unggul, Indonesia Maju

Saat ini, Lapangan Minyak Banyu Urip memproduksi hingga 220.000 barel per hari dan menjadi penyumbang terbesar lifting minyak nasional.

Vice President Public and Government Affairs EMCL, Azi N. Alam, menyatakan bahwa upaya dalam memenuhi energi yang terus berkembang di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

“Pencapaian ini turut mencerminkan kualitas tenaga kerja Indonesia di Lapangan Minyak Banyu Urip,” ujar Azi, “Bersama pemerintah Indonesia, kami terus bekerja untuk memaksimalkan produksi Banyu Urip dengan tetap memastikan operasi yang aman dan andal,” tutupnya.

Sejak tahun 2007, EMCL telah melatih 110 operator teknisi, putra-putri bangsa dari daerah-daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah – termasuk Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora yang menjadi lokasi proyek Banyu Urip. Para teknisi ini telah dilatih di berbagai wilayah operasi ExxonMobil di seluruh dunia dan sekarang mereka bekerja mengoperasikan berbagai fasilitas di Lapangan Banyu Urip.

Salah satu dari mereka adalah Miftahul Hidayah, seorang Permit Coordinator yang sebelumnya menjabat sebagai teknisi listrik di Fasilitas Pengolahan Pusat, Lapangan Minyak Banyu Urip. Besar di Bojonegoro, ia memiliki ketertarikan besar terhadap mesin dan elektronika yang menuntun dirinya menjadi seorang teknisi listrik andal di Lapangan Banyu Urip.

Selain itu, ada pula Katimin, seorang Teknisi Operasi Produksi yang merupakan warga asli Bojonegoro. Latar belakangnya sebagai anak dari seorang petani tidak menghentikannya untuk mengejar karir sebagai teknisi andal yang telah mendukung proses produksi di Lapangan Banyu Urip.

Cerita Miftahul dan Katimin ini hanyalah beberapa contoh bagaimana EMCL terus bekerja dalam melatih dan memanfaatkan SDM unggul demi penyediaan energi bangsa.

“Bagi kami, investasi yang terpenting adalah pada tenaga kerja. Sejalan dengan visi pemerintah, fokus kami adalah menyediakan kesempatan untuk belajar dan berkembang bagi setiap tenaga kerja untuk dapat menjadi SDM yang unggul, demi kemajuan Indonesia,” pungkas Azi N. Alam. (Team/Adv)

No More Posts Available.

No more pages to load.