Wahyu Subagdiono : Bulan Suro Seluruh Warga SH Terate Perlu Mesu Budi

oleh -
oleh
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com – Suro adalah nama bulan pertama dalam tahun Saka  (kalender Jawa) yang bertepatan dengan  bulan pertama dalam kelender Hijriyah yaitu Muharram yang berdasarkan perhitungan peredaran bulan (komariah). Sehingga bulan suro sangat identik dengan bulan Muharram walaupun pada kurun waktu tertentu berbeda dalam memulai tanggal dan awal bulan. Kamis (21/09/17).

Bagi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bulan Suro adalah bulan yang baik bulan yang penuh berkah maka bagi Seluruh Warga SH Terate perlu mesu budi (besar namun tetap menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.

“Biasanya kita melekan dan berdoa serta mawas diri. Agar, terhindar dari musibah,dan terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan”, kata Ketua PSHT Cabang Bojonegoro, Wahyu Subagdiono, S.sos.

Kepada media suarabojonegoro.com, pria yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bojonegoro ini meyatakan bahwa dalam ritual mapak bulan Suro, di Organisasi PSHT ini terdapat sajian atau makanan diantaranya adalah Tumpeng Megono (nasi kabuli), dan Buceng Tulak . Hal ini sebagai simbul dan sekaligus pitutur bagi anggota SH Terate dalam menjalankan hidup.

“Megono agar terkabul segala permohonan kita sekaligus ungkapan rasa syukur bahwa selama satu tahun kita diberi berkah panjang umur, sehat, dan rejeki. Sedangkan Buceng Tulak adalah visualisasi dari permohonan agar kita kalis ing sambi kala atau dijauhkan dari kesialan atau sengkala”, tuturnya.

Dirinya berharap di tahun ini PSHT lebih bisa diterima oleh masyarakat. Organisasi yang besar namun tetap menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa. Dan tetap memegang tradisi dan ajaran dimana platform Persaudaraan tetap menjadi acuan setiap Warga SH Terate. (Bim/red).

No More Posts Available.

No more pages to load.