PT Pertamina EP Cepu Tanam 4000 Pohon Trembesi Untuk Lestarikan Lingkungan

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Sebagai bentuk dukungan terhadap program penurunan emisi karbon dan pelestarian lingkungan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) tunjukkan komitmen penanaman 4000 pohon trembesi di wilayah Bojonegoro. Bertempat di Kantor Kecamatan Ngasem, acara seremoni penanaman pohon dihadiri oleh Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup, Muhayanah, Tim UPP SKK Migas, Muspida Bojonegoro, pimpinan PEPC yang diwakili oleh Manager HSSE, Defrinaldo, beserta jajaran manajer fungsi lainnya. Selasa (18/3/19).

Dalam program yang dikawal PEPC sejak tahun 2018 ini, lebih dari 4000 bibit pohon Trembesi telah ditanam hingga akhir Januari 2019. Pohon Trembesi digunakan untuk mengatasi pemanasan global karena memiliki daya serap C02 yang sangat tinggi.

“Program penananaman pohon Trembesi ini dilakukan secara bertahap,” jelas Kunadi, JTB Site Office & PGA Manager PEPC. Kunadi menjelaskan, tahap pertama dari program penanaman Trembesi adalah survey dan verifikasi lahan di tahun 2018 dimana ditemukan 62 lahan yang layak ditanami serta beberapa lokasi di jalan desa menuju proyek Jambaran-Tiung Biru. “Selanjutnya, PEPC juga memberikan pembekalan tim pendamping. Tujuannya untuk memberikan wawasan mengenai tata cara penanaman trembesi, memudahkan pelaksanaan penanaman, serta menerapkan manajemen pasca tanam,” lanjut Kunadi.

Dalam Kata Sambutannya, Manager HSSE PEPC Defrinaldo menegaskan komitmen PEPC untuk menjalankan kegiatan operasi yang berwawasan lingkungan. Defrinaldo menjelaskan, program ini sekaligus menjadi langkah PEPC untuk mendukung pemerintah. Satu batang pohon Trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas C02 setiap tahunnya sehingga penanaman Trembesi secara luas dapat menurunkan konsentrasi gas ini secara efektif dalam waktu yang lebih singkat.

Program penghijauan PT Pertamina EP Cepu melalui Penanaman Pohon Trembesi berlangsung pada periode November 2018 hingga Januari 2021. Guna mencapai target dan keberlangsungan program, PEPC memiliki komitmen untuk melibatkan dan meningkatkan peran serta elemen-elemen masyarakat di Bojonegoro. “Dalam tahapan proses penghijauan PEPC terus bersinergi baik dengan Dinas Lingkungan Hidup, SKK Migas, maupun Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan masyarakat,” jelas Kunadi.

Saat ini, PEPC menjadi operator proyek Jambaran-Tiung Biru target on-stream pada tahun 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD. Joko Susilo yang hadir mewakili UPP SKK Migas pun menegaskan bahwa proyek Jambaran-Tiung Biru merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PEPC akan berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif pada program berwawasan lingkungan, khususnya di sekitar wilayah Bojonegoro. “Lingkungan menjadi salah satu fokus program HSSE dan sosial Pertamina EP Cepu (PEPC), di luar program lain seperti pendidikan, kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Kami harapkan di tahun 2021, program lingkungan akan berjalan selaras dengan dimulainya produksi gas Jambaran-Tiung Biru,” pungkas Kunadi. (Lis/SB)

No More Posts Available.

No more pages to load.