Alkham: Wartawan Harus Memahami Kode Etik Jurnalis

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro, Alkham M. Ubay, dalam perkambangan media di Kabupaten Bojonegoro, saat ini mengalami perbedaan dalam segi kuwantitas kewartawanan. Jumat (07/12/18).

Menurutnya, wartawan di Kabupaten Bojonegoro, saat ini sangat banyak dibandingkan jaman dulu. Dirinya menyatakan bahwa menjamurnya wartawan saat ini dikarenakan paska reformasi. Kepada suarabojonegoro.com, Alkham, menceritakan bahwa pada jamannya dahulu jika ingin menjadi wartawan, harus melalui sebuah pendidikan, khurus dan pelatihan-pelatihan. Sehingga wartawan dapat memahami betul-betul tugas dan kode etik jurnalis.

“Rasa tanggung jawab menjadi betul-betul taruhan waktu itu,” katanya.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai NasDem, ini berharap agar dalam Pilpres dan Pileg 2019 mendatang agar para wartawan dapat menginformasikan berdasarkan fakta. Yakni bukan menjadi wartawan simpatisan dan tidak memihak kepada salah satu Capres.

“Walau secara nurani, setiap orang punya hak politik masing-masing. Tapi sebagai insan media tidak boleh seperti itu. Apapun itu kode etik jurnalistik harus dipakai,” ujarnya.

Dengan perkembangan media di Kabupaten Bojonegoro ini, Alkham, berharap Kabupaten Bojonegoro, semakin dapat dikenal baik di Nasional maupum dunia melalui pemberitaan. Dengan kualitas wartawan yang mumpuni, berkualitas dan rasa tanggungjawab yang tinggi Bojonegoro, akan dapat lebih dikenal lagi.

“Dengan perkembangan tekhnologi saat ini semoga Bojonegoro, dapat berkibar lagi baik kancah nasional maupun Internasional,” pungkasnya. (Bim/red).

Reporter : Bima Rahmat

No More Posts Available.

No more pages to load.