Dukungan Pemerintah Minim, Akurindo Bojonegoro Ramaikan Annual Meeting IMF – World Bank 2018

oleh -
oleh

Bojonegoro keras loer!, demikian ungkapan pasnya, hal ini dibuktikan dengan baru beberapa hari diresmikan kepengurusannya tepatnya tanggal 21 September di lantai 6 pemkab bojonegoro, dan tanggal 10 – 14 oktober Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia ( DPC AKURINDO) Bojonegoro memberangkatkan produk UMKM ke Amazing Bali – MSP Expo 2018 yang akan diselengggarakan di Lapangan Monumen Braja Shandi atau Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon – Denpasar.

Semangat sahabat sahabat UMKM lah yang memberikan motivasi kami untuk menjajal kualitas dan kreatifitas putra terbaik bojonegoro untuk mengikuti acara pameran tersebut, ujar singkat ketua DPC Akurindo Bojonegoro.
Persiapan yang minim sangat kurang ideal untuk mengikuti ajang bertaraf internasional tersebut, support pemerintah kabupaten yang ala kadarnya, tidak menyurutkan tekat sahabat sahabat UMKM untuk tetap berangkat dengan kepercayaan diri yang tinggi, tutur mbah Gendut Suharso.

Sebagai pengurus Akurindo bojonegoro dan sahabat UMKM niat kami untuk berkreasi tidak bisa dikalahkan dengan perhatian pemerintah yang kurang, namun demikian lanjut mbah gendut, kedepannya kami berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian yang mandiri.

Keikutsertaan UMKM Bojonegoro dalam event tersebut tidak dipungut biasa, “Semua pelaku UMKM yang produknya kami ikutsertakan tidak dipungut biaya sepeserpun pungkas pria yang juga musisi senior ini.

Divisi Pameran Sahri Romdoni menjelaskan ada 15 UMKM dan hampir 70 macam jenis produk unggulan khas Bojonegoro karya asli pengrajin bojonegoro, diantaranya : 1. Wayang thengul karya Mbah Santoso dari desa Kalasan kecamatan Padangan, 2. Wayang Krucil dan wayang beber karya Pak Mamik desa Dengok – Padangan, 3. Wayang cukit karya Imam Mahdi dari kelurahan Mojokampung, 4. Wayang klithik dan miniature motor vintage karya Dodi “jenggot” Rosidi dari Desa Sukorejo – Bojonegoro, 5. Cangkir unik dari bambu [Sudarmoyo Leran Kalitidu], 6. Gantungan kunci tokoh sandur dari bahan perca [Mustakim desa Pacul], 7. patung sapi dari Malo, jelasnya.

Selajutnya untuk produk kuliner ada 1. Kopi biji secang [tjah Angon], 2. Produk herbal dari Kelompok Wanita Tani “KELORITA” desa Bogo – Kapas dan batik khas Bojonegoro Neny Batik sawunggaling Bojonegoro dan masih banyak lagi, pungkasnya.

Ketua DPW AKURINDO Bali,I Gede Armadika, sekaligus sebagai ketua panitia mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut “Annual Meeting IMF – World Bank 2018” di Denpasar – Bali yang akan dihadiri oleh delegasi dari 189 negara. “Dari 189 negara yang akan hadir adalah para menteri ekonomi beserta rombongan dengan jumlah total mencapai 18.000 orang”, urainya.

Amazing Bali Expo 2018 kali ini adalah Expo terbesar yang pernah terjadi di Bali, kali ini melibatkan pelaku UMKM seluruh Indonesia dengan jumlah booth stand mencapai 243 booth. Yang berpotensi dihadiri oleh para wisatawan domestic dan asing mencapai 15.000 orang, pungkasnya.

Oleh: Murtadho

No More Posts Available.

No more pages to load.