Diduga Ada Kecurangan Proses Ujian Perangkat Desa, Puluhan Warga Geruduk Balai Desa

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Puluhan warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, hari ini menggeruduk Balai Desa Glagahwangi. Ahmad Fadholi, selaku penaggung jawab aksi menuturkan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk protes warga Desa Glagahwangi atas adanya dugaan kecurangan rekrutmen pengisian perangkat desa yang dilaksanakan pada hari Kamis 13 September 2018 yang lalu. Senin (17/09/18).

Selain itu, para warga yang berjumlah 30 an orang tersebut menuntut untuk dilaksanakan tes ulang rekrutmen pengisian perangkat desa yang dinilai janggal.

“Melihat kejanggalan yang ada.peserta menuntut untuk dilaksanakan ujian ulang,” katanya.

Kepada suarabojonegoro.com, ini dirinya menuturkan bahwa dalam aksi ini Kepala Desa Glagahwangi, enggan untuk menemui serta menjelaskan duduk persoalan kepada para aksi. Bahkan mereka kecewa dengan pernyataan Kepala Desa yang mengusir warga.

“Kepala Desa, bilang karena tim bertanggung jawab kepada Kepala Desa kalau ngak puas silahkan tuntut aja secara hukum, Wessss ndang muleeh (sudah silahkan pulang.red),” ujarnya menirukan pernyataan Kepala Desa Glagahwangi.

Bahkan Kepala Desa dengan diikuti tiga panitia yang lainnya meniggalkan tempat sebelum acara selesai. Dalam kesempatan ini para warga hanya ditemui oleh Waelan, selaku Ketua Tim Panitia Perangkat Desa Glagahwangi.

“Waelan sumpah kalau tidak ada kecurangan,” pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa untuk pengisian perangkat Desa Glagahwangi, yang berlangsung di Sekolah Wali Songo Desa / Kecamatan Sugihwaras yang dilakukan oleh Dua Desa yaitu Desa Glagahwangi dan Desa Alasgung Kecamatan Sugihwaras, Hingga saat ini meskipun ujian sudah berlangsung polemik terkait pihak ketiga masih menjadi pembahasan di Desa Glagahwangi, karena pihak Panitia mengandeng pihak ketiga yang diduga belum berkompetensi dalam bidang pembuatan soal Tes Perangkat Desa. Tidak hanya itu saja sejumlah peserta juga mempertanyakan hasil nilai ujian yang dianggap mengganjal, serta sebelum pelaksanaan ujian para peserta ini mengaku jika banyak kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Kepala Desa nya salah satunya adalah terkait dengan pihak ketiga yang awalnya akan memakai Universetas Bojonegoro (Unigoro), akan tetapi dalam pelaksanaannya pihak Desa memakai PKBM Maju Jaya Purwosari. (Bim/red).

Reporter : Bima Rahmat

No More Posts Available.

No more pages to load.