SUARABOJONEGORO.COM – Musim kemarau ini dibeberapa wilayah Kabupaten Bojonegoro, terberdampak kekeringan. Bahkan dibeberapa Desa warga setempat memanfaatkan embung untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga. Jumat (07/08/18).
Terkait kekeringan tersebut, Insinyur Pertanian Urip Widodo, menuturkan bahwa kekeringan dibeberapa Desa tersebut salah satunya akibat gundulnya hutan dan minimnya penghijauan. Dirinya menyatakan bahwa di Kabupaten Bojonegoro, diperlukan reboisasi dengan menanam tanaman yang bermanfaat mendatangkan air disaat musim kemarau.
“Tanaman yang bermanfaat bisa mendatangkan air salah satunya adalah pohon Trembesi,”
Menurutnya pohon dengan bahasa latin Albizia zaman ini memiliki batang yang besar dan tinggi mencapai ukuran 20 sampai dengan 30 meter. Selain itu daun pohon trembesi ini memiliki ciri yang unik jika diperhatikan satu setengah jam sebelum matahari terbenam, daunnya akan mengkerut dan kembali seperti semula saat matahari terbit.
“Manfaat penghijauan bagi lingkungan manusia dengan menanam pohon trembesi diantaranya adalah untuk peneduh. Selain itu pohon trembesi banyak menyerap karbon dioksida,” ujarnya.
Pria alumni Universitas Wisnu Wardhana (UNIDHANA) ini menegaskan bahwa pohon trembesi selain kaya oksigen juga dapat menyerap air dimusim penghujan. Yang mana saat musim hujan datang salah satu dampaknya adalah banjir yang mengenang di suatu kawasan. Banjir dapat terjadi karena aliran sungai yang tidak lancar yang disebabkan oleh sampah yang berserakkan. Pohon trembesi sangat cepat dalam menyerap air sehingaa saat musin hujan banjir dapat diatasi.
“Trembesi itu sebelum rontok sudah ada persiapan bersemai lagi dan pohon trembesi itu kalau sudah hidup tidak membutuhkan air lagi bahkan dapat mendatangkan air jika musim kemarau kalau musim pemghujan dapat menahan air jadi tidak mudah longsor atau dan banjir,” pungkasnya. (Bim/red).
Reporter : Bima Rahmat
