Menjaga Kesehatan Seusai Lebaran

oleh -
oleh

Setelah marayakan Lebaran, biasanya kita akan banyak menyantap makanan. Kebanyakan makan dikhawatirkan bisa menimbulkan beberapa penyakit.

 

Seusai Lebaran, bisa dibilang ajang balas dendam lantaran selama puasa Ramadan kita mesti berpantang dengan makanan yang enak dan lezat. Pasalnya, pada saat berbuka puasa, perut tidak bisa langsung diisi dengan makanan padat. Nah, momen Lebaran dan sesudahnya, bagi sebagian orang merupakan saatnya untuk mengonsumsi makanan yang lezat. Berikut tips menjaga kesehatan setelah lebaran.

1. Melanjutkan puasa setelah Lebaran

Cara paling mudah dan berpahala, kita bisa melanjutkan puasa setelah Lebaran. Hal ini bisa mempertahankan berat badan yang sudah turun. Misalnya kita puasa Syawal 6 hari atau bagi wanita bisa langsung meng-qodho (mengganti) puasa Ramadannya.

2. Jangan balas dendam

Biasanya, setelah berpuasa selama sebulan penuh. Kebanyakan orang akan makan banyak. Misalnya makan kue-kue lebaran yang masih ada ataupun makan makanan yang berat.

Nah, kita tidak boleh balas dendam dengan makan sesuka hati. Hindari “kalap” saat menikmati sajian lebaran.

3. Pilih air putih

Setelah merayakan Lebaran, kita sebagai umat muslim masih bersilaturahim hingga hari ketujuh lebaran. Alangkah baiknya, pilihlah air putih ketika bertamu.

Hal ini bisa mengontrol Anda agar tidak berlebihan makan dan tetap menjaga kesehatan. Setidaknya metabolisme tubuh akan jadi lebih cepat, sehingga kalori yang dikonsumsi tidak akan menumpuk dan menyebabkan penimbunan lemak di badan.

Selain itu, dengan konsumsi air putih yang pas, kita akan lebih cepat merasa kenyang, jadi godaan untuk menambah dan terus-terusan mengunyah cemilan akan berkurang.

4. Kurangi makanan berlemak

Setelah puasa, sebaiknya kurangi makanan yang mengandung banyak lemak seperti makanan bersantan, daging berlemak, gorengan dan makanan berkalori tinggi lainnya. Jika rutin dikonsumsi tiap hari, keinginan langsing di hari istimewa tentu akan pupus.

 

Waspadai Tiga Penyakit Ini

Sering kita mendengar dan melihat banyak orang menderita penyakit secara mendadak seusai Lebaran. Padahal ketika Ramadan, orang-orang tersebut sehat wal afiat. Penyakit umum yang lumrah diderita biasanya diare, tapi ternyata terdapat 2 penyakit lainnya yang diidap orang setelah Idul Fitri.

1. Diare

Diare adalah penyakit yang paling umum diderita orang setelah Idul Fitri. Pemicu penyakit diare ini antara lain konsumsi makanan pedas, asam, atau bersantan yang terlalu banyak atau berlebihan. Tidak sedikit orang gagal mengatur pola makan yang baik di saat Lebaran. Semua jenis makanan membombardir perut, lebih-lebih saat melakukan kunjungan ke kediaman saudara atau tetangga. Salah satu faktor pemicunya adalah perasaan tidak enak bila tidak menyantap makanan yang sudah tersaji.

Pakar gizi menjelaskan penyebab diare pada umumnya karena kondisi lingkungan yang tidak higienis sehingga bakteri dengan mudah hinggap pada makanan. Oleh karenanya untuk mencegah diare kita wajib menjaga kebersihan lingkungan agar makanan tidak dihinggapi bakteri.

Ketiadaan pembantu rumah tangga yang pulang kampung dan meningkatnya kesibukan menjelang dan di saat Lebaran, bukanlah alasan untuk tidak memprioritaskan kebersihan. Selain itu, bijaklah dalam menyantap makanan. Kendalikan nafsu makan dalam menyantap makanan yang bisa memicu diare, seperti makanan asam, pedas, dan bersantan.

2. Tukak lambung atau Maag

Perubahan pola makan yang drastis usai Lebaran merupakan penyebab utama timbulnya penyakit maag ini. Untuk mencegah penyakit ini kita harus mengatur pola makan dan bersabar untuk tidak menyantap makanan secara berlebihan. Dan mengubah secara bertahap pola makan agar mendekati keteraturan.

Itu sebabnya kita disarankan melakukan puasa di bulan Syawal. Selepas puasa Syawal, biasanya godaan santapan Lebaran cenderung berkurang sehingga pola makan bisa dikendalikan agar kembali normal.

3. Hiperglikemi dan kolesterol

Efek dari penyakit ini mungkin tidak terlihat langsung dan secepat diare dan maag, namun Hiperglikemi (gula darah) dan kolesterol yang meningkat banyak mendera orang-orang seusai Lebaran. Penyebabnya, konsumsi makanan manis berlebihan. Kurangnya kemampuan mengendalikan asupan makanan manis selama Lebaran dan beberapa hari setelah Lebaran adalah pemicu tingginya kadar gula darah.

Peningkatan kolesterol pun terjadi manakala terlalu banyak menyantap makanan berlemak semisal opor, ayam goreng, sambal goreng kentang, sayur labu dan hidangan berlemak lainnya.

 

Makanan yang Turunkan Kolesterol

Sejumlah menu makanan saat Idul Fitri, yang mengandung banyak minyak dan lemak, berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Berikut ini sejumlah makanan yang dapat menurunkan tingkat kolesterol.

Setidaknya ada delapan bahan makanan yang dapat menurunkan kolesterol. Namun setiap bahan makanan memiliki cara sendiri untuk menurunkan kadar kolesterol.

Beberapa makanan memiliki tingkat serat tinggi sehingga mengikat kolesterol dan membawanya keluar dari sistem pencernaan sebelum diserap tubuh. Namun ada juga bahan pangan lain yang mengandung lemak tak jenuh (polyunsaturated fats), yang dapat langsung menurunkan kolesterol jahat (low density lipoprotein-LDL).

1. Gandum/barley/oats

Semangkuk oatmeal mengandung 1-2 gram serat yang dapat larut (soluble fiber). Dalam sehari, tubuh membutuhkan setidaknya 20-35 gram serat. Sekitar 5-10 gram di antaranya berasal dari soluble fiber.

2. Biji-bijian

Kacang-kacangan kaya serat yang dapat larut dan membutuhkan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Kacang merupakan makanan serbaguna dan memiliki banyak variasi, seperti kacang merah, polong, dan polong hitam.

3. Terung dan okra

Sayuran tersebut memiliki kalori rendah dan merupakan sumber serat yang dapat larut.

4. Kacang-kacangan

Mengkonsumsi kacang almond, walnut, kacang tanah, dan kacang-kacangan lain baik untuk kesehatan jantung. Dengan makan 2 ons kacang dalam sehari dapat menurunkan sekitar 5 persen kadar LDL.

5. Minyak nabati

Minyak nabati, seperti minyak kanola dan biji matahari, bisa menggantikan mentega untuk menurunkan LDL.

6. Apel, anggur, stroberi, dan jeruk

Buah-buahan tersebut mengandung pektin, yang merupakan jenis soluble fiber untuk menurunkan LDL.

7. Kacang kedelai

Mengonsumsi makanan berbasis kacang kedelai, seperti tahu dan susu kedelai, merupakan langkah baik untuk menurunkan kolesterol. Dengan mengkonsumsi 25 gram protein kedelai dalam sehari diyakini dapat menurunkan 5-6 persen kadar LDL.

8. Ikan yang mengandung omega-3

Mengonsumsi makanan semacam ikan 2-3 kali seminggu dapat menurunkan LDL dengan dua cara, yakni sebagai pengganti daging merah dan memberikan lemak omega-3 yang dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah.

 

pur/R-1

Sumber: http://www.koran-jakarta.com/menjaga-kesehatan-seusai-lebaran/

Foto: Helo Sehat

No More Posts Available.

No more pages to load.