Tingkatkan Layanan Pendidikan dengan Melibatkan Masyarakat

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Pendidikan menjadi salah satu kunci kemajuan suatu daerah. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan memiliki daya saing.

Bidang inilah akan menjadi garapan serius pasangan calon bupati (Cabup) dan wakil bupati (Cawabup) Bojonegoro, Soehadi Moeljono dan Mitroatin, lima tahun kedepan. Pasangan yang dikenal dengan sebutan “Mulyo-Atine” ini telah menyiapkan sejumlah program bidang pendidikan baik sarana prasarana, maupun tenaga pendidik untuk meningkatkan SDM generasi Bojonegoro.

Melalui skema program tersebut diharapkan, tidak ada lagi kondisi bangunan rusak seperti di SDN Bobol III, Kecamatan Sekar. Sekolah di wilayah pinggiran hutan ini kondisinya memprihatinkan. Sekolah ini memiliki 6 rombongan belajar (Rombelnya), tapi hanya ada tiga ruang kelas yang bisa dimanfaatkan.

Akibatnya, setiap satu ruang kelas harus dibagi untuk dua ruang kelas.

Sedangkan jumlah guru di sekolah itu hanya ada tiga orang. Yakni, dua guru PNS, dan satu guru berstatus GTT (Guru Tidak tetap).

“Menurut saya, dengan kondisi seperti itu proses belajar mengajar akan sangat kurang,” kata salah satu wali murid, Nuraeni (35), kepada wartawan, Rabu (6/6/2018).

Selama ini lahan yang dipakai untuk bangunan sekolah bukan sepenuhnya hak milik. Karena dari informasi yang didapat, sebagian tanah bangunan adalah milik warga setempat, sedangkan sisanya pinjam pakai lahan milik Perhutani.

“Seandainya sudah hak milik semua kan enak,” tuturnya.

Selain itu, akses jalan di depan sekolah masih ada yang belum diperbaiki sama sekali, sehingga membuat anak-anak  harus melepas sepatu disaat kondisi tanah basah atau waktu hujan turun.

“Saya berharap, agar bupati terpilih memberikan perhatian agar ada peningkatan pembangunan gedung sekolah dan penambahan guru, sehingga kualitas pendidikan semakin baik,” pungkasnya.

Senada disampaikan Sunarti (45), salah satu wali murid di SDN Kanten, Kecamatan Trucuk. Lembaga pendidikan di tempat ini masih kurang fasilitas dan sarana prasarana sekolah.

“Di sini rawan banjir, kalau sudah musim penghujan halaman sekolah terendam air,” sambungnya dikonfirmasi terpisah.

Jika air masuk ruangan, terpaksa para siswa gotong royong membersihkan kelas, dan kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara. Terkadang dipulangkan lebih awal.

“Ingin sekali diperbaiki bangunannya, halamannya ditinggikan lagi agar kegiatan belajar bisa lancar,” pungkasnya.

Melihat realitas tersebut, Cabup Soehadi Moeljono, menyampaikan, kedepan akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan partisipasi masyarakat melalui persetujuan warga penerima manfaat layanan dalam penentuan standar pelayanan dan maklumat pelayanan.

“Kami juga akan meningkatkan ketersediaan tenaga kerja terdidik di tingkat desa, melalui beasiswa pendidikan full tuition bagi warga usia belajar dari desa bersangkutan,” tegas mantan Sekda yang sudah 32 tahun mengabdikan diri sebagai PNS di Pemkab Bojonegoro ini.(lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.