Mahasiswa Bojonegoro Dukung Pembangunan Berbasis Online

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Program peningkatan penyediaan partisipasi warga dalam proses perencanaan pembangunan, dan penganggaran kegiatan di desa dan kecamatan secara terbuka, melalui peningkatan e-Musrenbang dan e-budgeting, yang digagas pasangan calon bupati (Cabup) dan wakil bupati (Cawabup) Bojonegoro, Soehadi Moeljono dan Mitroatin, mendapat dukungan mahasiswa.

Mereka menilai program yang disiapkan pasangan yang dikenal masyarakat dengan sebutan “Mulyo-Atine” itu, akan lebih dapat melibatkan generasi muda dalam pembangunan mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan.

“Bagus itu. Saya sangat setuju,” kata Adila, mahasiswa asal Desa Kapas, Kecamatan Kapas, kepada wartawan, Sabtu (2/6/2018).

Sebagai generasi muda, dirinya belum bisa ikut langsung dalam berpartisipasi pembangunan di desanya. Berbeda lagi jika diterapkan pembangunan berbasis online pemuda yang berada di luar desa juga bisa ikut memantau perkembangan desanya dari jauh.

“Atau bahkan, bisa ikut urun rembug secara online,” ucap gadis yang menimba ilmu di Universitas Islam Malang atau Unisma ini.

Selama ini pembangunan di desanya sudah dilakukan secara transparan. Di kantor desa sudah ada banner yang menulis semua anggaran dan pemanfaatannya.

Semua tertera dalam bentuk tulisan. Sekalipun kondisi tersebut tidak bisa memudahkan masyarakat untuk mengawasi secara maksimal karena hanya tertulis secara global.

“Kalau di banner kan globalnya saja, dan kita tetap apresiasi usaha Pemdes dalam hal transparansi anggaran,” tandas lajang berusia 23 tahun itu.

Dia berharap, bupati terpilih nanti bisa menerapkan sistem pembangunan desa berbasis teknologi informasi (online) dengan segala manfaat dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat yang serba modern.

“Kenapa tidak, saya yakin Pemkab bisa menerapkannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Rudi Subagyo (25), mahasiswa Universitas Bojonegoro, menyatakan, selama ini sudah merasa menyumbangkan pemikiran bagi pembangunan di desanya, yakni Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo.

“Roda pemerintahan desa di sana sangat bagus, pemdes selalu melibatkan tokoh-tokoh pemudanya serta tokoh masyarakat dan agama dalam merencanakan pembangunan desa,” sambungnya dikonfirmasi terpisah.

Dia menilai pemasangan banner atau papan informasi yang berisi tentang pengelolaan keuangan desa, sudah merupakan keterbukaan informasi publik. Itu memudahkan masyarakat untuk ikut mengawasi.

“Akan jauh lebih bagus lagi, jika diterapkan sistem online,” tandasnya.

Menurutnya, sistem online baik berupa e-Musrenbang ataupun e-budgeting akan lebih membuka akases kepada warga untuk ikut terlibat dan mengawasi jalannya pembangunan.

“Kalau masyarakat punya persiapan ataupun skill, kenapa tidak dikerjakan sendiri. Bahkan bisa sangat mudah lagi dengan didukung sistem online,” tegasnya.

Pihaknya berharap, bupati mendatang bisa memberikan dukungan kepada pemerintah desa untuk meningkatkan lagi sistem informasi tekhnologi dengan e-Musrenbang dan e-budgeting.

“Semoga bisa terwujud,” pungkasnya.

Dimintai tanggapannya, salah satu Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, mengatakan, kedepan akan membuka akses lebih luas kepada masyarakat agar terlibat dalam pembangunan mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.

Caranya, lanjut Pak Mul, sapaan akrabnya, melalui peningkatan penyediaan partisipasi warga dalam proses perencanaan pembangunan, dan penganggaran kegiatan di desa dan kecamatan secara lebih terbuka melalui peningkatan e-Musrenbang dan e-budgeting ini, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang responsif, terbuka, akuntabel, dan profesional.

“Generasi muda adalah aset masa depan yang harus kita libatkan untuk serta dalam pembangunan untuk mewujudkan Bojonegoro tangguh,” tegasnya.

Dijelaskan, melalui tata kelola pemerintahan secara online ini praktik-praktik penyimpangan bisa diminimalisir, program pembangunan bisa tepat sasaran dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

“Dengan begitu masyarakat akan lebih terlibat aktif dalam pembangunan mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan,” pungkas mantan Sekda yang sudah 32 tahun mengabdikan diri menjadi PNS di Pemkab Bojonegoro ini.(lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.