ExxonMobil Beri Santunan Ratusan Anak Yatim Kecamatan Gayam

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Wajah Siti Musripah, 34 tahun, nampak gelisah. Hampir setengah jam dia mondar mandir seakan tidak tahu harus menuju kemana. Sambil menggendong anaknya yang baru berusia 2,5 tahun, wanita yang biasa dipanggil Ipah ini terus mengelilingi Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.

Kecemasan Ipah sirna saat mendapati anak sulungnya sedang berkumpul dengan anak-anak yatim lainnya. Ipah memang orang tua tunggal dari dua anak yang masih kecil-kecil. Suaminya meninggal satu tahun yang lalu karena sakit.

Sore itu, Rabu (30/5/2018), di Pendopo Kecamatan Gayam anak Ipah dan 234 anak yatim dari 12 desa di Kecamatan Gayam mendapat santunan dari organisasi keislaman karyawan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Yatim piatu didata dan dikumpulkan oleh karang taruna masing-masing desa.

“Saya senang, santunan ini sangat meringankan beban saya menjelang lebaran,” ucap Ipah berkaca-kaca.

Ipah berencana membelanjakan uang senilai Rp500.000,- yang diperokehnya itu untuk belanja lebaran dan baju baru anaknya. Sedangkan kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan ini dia penuhi dari berjualan.

“Saya doakan, semoga yang memberi ini mendapat balasan dari Gusti Alloh rezeki yang melimpah,” tutur Ipah berdoa seraya mengusap wajahnya yang berkeringat itu.

Ipah dan dua anaknya adalah sebagian dari lebih 500 warga yang memadati pendopo kecamatan. Mereka berkumpul dalam acara Pengajian Umum dan Buka Puasa Bersama Forum Pimpinan Kecamatan Gayam dan EMCL. Nampak hadir pula para kepala desa dari 12 desa beserta tokoh masyarakat dan aktivis LSM.

Mewakili para kepala desa, Sungkono mengucapkan terima kasih kepada EMCL. Kepala Desa Katur ini menilai bahwa kepedulian karyawan EMCL tersebut adalah bentuk akhlak yang mulia.

“Tiap tahun karyawan EMCL selalu memberi santunan kepada anak-anak yatim di Kecamatan Gayam ini, kita patut berterima kasih,” ungkapnya di depan hadirin.

Senada disampaikan Plt Camat Gayam, Sahari. Dia mengatakan, “Ini kegiatan yang baik untuk semakin merekatkan hubungan perusahaan dengan warga.”

Sahari berpendapat, Kecamatan Gayam meskipun kecamatan paling muda di Kabupaten Bojonegoro, tapi sudah bisa menyamai kecamatan lain di sana. Hal ini dia soroti dari kemajuan pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah objek vital nasional tersebut.

“Saling peduli terhadap sesama, saling menjaga keharmonisan satu sama lain, adalah bentuk mensyukuri kemajuan ini,” cetusnya.

Pengajian umum diisi olehnKH Ali Mahsun dari Pondok Pesantren di Balen itu menjelaskan tentang makna bersyukur. “Ketika kita bersyukur, maka rezeki kita akan mudah,” tutur Kyai menegaskan.

Apa yang disampaikan Kyai betul-betul didengarkan Ipah. Dia yakin, uang dan bingkisan yang diterima anaknya adalah rezeki yang sudah diatur Alloh SWT. Dengan wajah sumringah, selepas membatalkan puasa bersama warga lain, dia bergegas pulang.

“Saya mau sholat di rumah,” ucapnya sambil tersenyum berlalu. (lis/yud)

No More Posts Available.

No more pages to load.