Diduga Tercemar, DLH Uji Kualitas Air Bengawan Solo

oleh -
oleh
FOTO: Bengawan Solo.

SUARABOJONEGORO.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, uji lab kualitas air di Bengawan Solo. Tujuannya, untuk mengetahui kualitas air bengawan tersebut. Sebab, fenomena di Bojonegoro, saluran air banyak digunakan tempat pembuangan sampah.

“Air merupakan sumber kahidupan manusia, sehingga perlu diketahui kualitas air tersebut,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah kepada wartawan, Kamis (29/03/18).

Parameter kualitas air, lanjut dia, diantaranya parameter air limbah BOD dan COD. Biochemical Oksigen Demand (BOD) atau disebut kebutuhan oksigen biologis (KOB), merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan organisme hidup untuk mengoksidasi bahan buangan dalam air.

Sedangkan Chemical Oksigen Demand (COD), merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi  bahan organikcdalam air secara kimia. “Saat ini, kualitas air di Bojonegoro khususnya dari aliran Bengawan Solo, diatas baku mutu. Ini berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi Jatim,” ujar dia.

Nurul mengungkapkan, Kabupaten Bojonegoro belum memiliki standar mutu. Selama ini, hanya mengacu pada standar dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur. “Kami akan mengajukan Peraturan Bupati atau perbub tentang standar baku mutu air di wilayah Bojonegoro,” ungkapnya.

Pihaknya mulai uji lab air Bengawan solo di wilayah hulu Kecamatan Margomulyo sampai hilir Kecamatan Kanor sejak Rabu (28/03/18) lalu. “Uji lab ini untuk mengetahui apakah kondisi kekeruhan dan pencemaran air sungai wilayah Bengawan Solo memang dari luar Bojonegoro, artinya apakah dari hulu sudah demikian, atau justru kondisi diatas baku mutu terjadi di wilayah Bojonegoro,” kata dia.

Nantinya, tambah dia, akan diketahui kondisi riil air Bengawan Solo. Lalu, sebagai pelengkap, pihaknya bakal mengajukan perbub. Saat ini, berdasarkan uji lab dari Propinsi Jatim, bahwa kualitas air Bengawan Solo diatas baku mutu. “Sebenarnya, untuk pertanian saja sudah tak memenuhi standar,” imbuhnya.

Namun untuk memastikan lebih lanjut, kata dia, menunggu uji lab kelaur. Diperkirakan, uji lab tersebut keluar setelah tiga minggu dari uji lab. “Kami berharap agar kesadaran masyarakat Bojonegoro untuk menjaga lingkungan ditingkatkan, salah satunya melalui hal sederhana, yakni jangan membuang sampah atau limbah apapun ke sungai,” pungkasnya. (ron/yud)

Reporter : Sya’roni

Editor : Wahyudi

No More Posts Available.

No more pages to load.