Antara Dunia Maya dan Dunia Nyata

oleh -
oleh
Oleh: Ma’rifah

suarabojonegoro.com – Dunia maya atau internet sudah bukan lagi hal asing bagi masyarakat dewasa ini. Berbagai macam kemudahan membuat ke dunia maya seperti makin menjamurnya warung internet, tempat-tempat berwifi serta semakin berkembang gedget yang mendukung dan menjadi dunia maya sudah seperti rumah kedua, bagi sebagian masyarakat. Komputer, telepon selular, internet dan berbagai produk teknologi informasi lainnya menbentuk dunia maya, terkadanag juga disebut dunia maya digital.

Ada juga orang yang rela tidak tidur demi chatting dan browsing. anak yang lebih memilih internet dari  pada nasi, dari orang dewasa hingga anak-anak memenuhi warung-warung internet, setiap harinya karena kegilaan terhadap internet. Dampak  positif  memang ada, contoh nyata adalah penggunaan komputer, televisi, radio, telepon seluler serta internet juga  meningkatkan tingkat  kecerdasa dalam memperoleh informasi yang luas, Juga memberikan dampak negatif yang efeknya nyata adalah timbulnya gaya  hidup di dunia maya yang membuat orang-orang tidak menyadari bahwa terjadi perubahan pada dirinya akibat dunia maya.

Hal ini adalah awal rusaknya para pengguna internet, meraka di penggaruhi cara berfikir yang salah tentang internet. Sehingga mereka terpancing untuk mencoba hal-hal buruk yang pada  akhirnya merugikan diri sendiri dan orang lain yang lebih parahnya tingkah lakunya tidak terpuji mereka juga diterapkan di dunia nyata.

Daya  khayal tinggi, canduan yang menurut meraka menyenangkan membuat meraka lupa diri sendiri. Hal ini membuat generasi berikutnya  kenghilangan kendali untuk menentukan nasib mereka. Bukan hanya itu mereka lebih suka mengumbar emosi untuk meluapakan ketidak senangan mereka sesuatu. Mereka menilai orang-orang di dunia nyata itu lebih kejam dan kurang memperhatikan mereka, berbeda dengan teman-teman di dunia maya, Mungkin benar, mungkin juga salah. Karena kemungkinan mereka menganggap lebih banyak yang peduli di dunia maya, karena banyak yang membarikan komenter maupun ucapan-ucapan perhatian pada saat suasana hati meraka sedang sedih. (*)

*) Penulis adalah mahasiswa IKIP PGRI BOJONEGORO program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Lahir di blora, 1 juni 1996, alamat desa randublatung kabupaten BLORA.

No More Posts Available.

No more pages to load.