suarabojonegoro.com – Tiga titik jembatan sempit di jalan poros nasional di Kabupaten Bojonegoro bakal diperlebar. Jika sebelumnya, jembatan ini hanya selebar 6 sampai dengan 7 meter, kini akan dilebarkan menjadi 11 meter menyesuaikan jalan yang ada, dengan anggaran senilai Rp 13 miliar dari APBN pusat 2018.
Perluasan jembatan itu dianggap penting lantaran posisinya merupakan jalur padat. Harapannya, jika sebelumnya masih banyak rawan kecelakaan serta pagar jembatan sering rusak, terserempet kendaraan yang melintas terutama kendaraan roda enam dan trailer, kini bakal menjadi jembatan yang aman dilalui kendaraan berbagai ukuran.
“Sebelum diperluas, karena jembatannya sempit memang sering terjadi kecelakaan,” kata Hari Basuki, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan poros nasional Baureno – Padangan Bojonegoro.
Rincian dari tiga jembatan sempit tersebut, antara lain jembatan Kalipang KM 117+400, jembatan Mojoroto KM 120+200 dan jembatan Mayangrejo KM 121+200.
“Ketiga jembatan sempit tersebut masuk wilayah Kecamatan Kalitidu Bojonegoro,” jelasnya.
Dijelaskan olehnya, saat penganjuan awal ada 8 jembatan, namun dari jumlah tersebut hanya tiga jembatan yang bakal terealisasi.
Pelebaran tiga jembatan tersebut rencananya akan dilelang pada bulan Maret 2018 mendatang. Pembangunan jembatan tersebut menelan anggaran sekitar Rp 13 miliar.
“Anggaran tiap jembatan berbeda, mulai Rp 3 sampai 7 miliar, tergantung panjang jembatan yang akan dibangun,” ujarnya.
Ketiga jembatan tersebut sebenarnya kontruksinya masih kokoh, tapi kurang lebar.
Sedangkan, masih ada lima jembatan yang belum tercover adalah Jembatan Ngambon 2 KM 113+600, Jembatan Kalitidu KM 114+200, Jembatan tinggang KM150+100, Jembatan Kalicilik KM150+800 dan Jmebatan Ngraho 1 KM 156+850.
“Harapannya kelima jembatan sempit yang belum terkaver tahun berikut bisa terealisasi, dan tahun 2019 tidak ada jembatan sempit,” imbuhnya. (wan/red).
