Empat Perusahaan Milik Daerah Tidak Akan Ada Tambahan Modal Di 2018

oleh -
oleh
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com – Rahmat Junaidi, Kepala Bagian Perekonomian menanggapi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai september ini terhadap empat perusahaan milik daerah.

Tidak banyak berkomentar Rahmat hanya ingin memperbaiki sistem dari keempat perusahaan tersebut di tahun 2018 mendatang. “Caranya biar di perbaiki sistemnya,” katanya saat ingin mengikuti rapat Paripurna di DPRD, Jalan Trunojoyo, Bojonegoro.

Sistem yang di maksud dia ialah Perusahaan milik daerah seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Jatim akan di tambah targetnya, Jumat (22/9/2017).

“Lalu kita perbaiki sistem perkreditannya. Sehingga bisa menambah dampak positif (Pendapatan),” jelasnya.

Sementara jika di lihat target dari sektor perbankan tercatat untuk BPD sebesar Rp 13,2 Miliar. Sedangkan dari BPR di targetkan 4,3 Miliar dan Rp 488 Juta bagi BPR Jatim.

Dengan perbaikan sistem itu menurut Rahmat di pastikan tidak akan ada penambahan modal bagi empat perusahaan yang belum mencapai target.

“Biar dia (empat perusahaan) yang nyari sendiri untuk modalnya. Seperti PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) kan sudah mulai berkembang. Ikut tender tender,” ujarnya.

Sebelumnya empat perusahaan itu ialah Apotek Sidowaras, PT ADS, PT BBS, dan Griya Darma Kusuma (GDK) yang tercatat Perusahaan milik daerah Bojonegoro.(and/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.