Menteri Koperasi & UMKM: Sinergi Kementrian Untuk Pemerataan Ekonomi Rakyat

oleh -
oleh
Reporter: Nella Rachma

suarabojonegoro.com –  Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang terbaru adalah Sinergi Kementerian Dalam Mengangkat Rakyat Miskin melalui inklusi keuangan. Sinergi ini dalam beberapa kementerian antara lain Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan, kementerian Komunikasi dan Informatika, kementerian Kelautan dan Perikanan,  dan Kementerian Sosial. Tujuan pentingnya adalah tak hanya peningkatan ekonomi namun pemerataan kesejahteraan disemua kalangan masyarakat, sehingga dapat dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat tak hanya segelintir orang.

Disampaikam Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Aagn Puapayoga seusai menyerahkan secara simbolis kredit Ultra Mikro (UMI) di Balai Desa Growok Kecamatan Dander, pagi tadi menyampaikan bahwa Sinergitas ini akan berjalan baik apabila mendapatkan dukungan semua pihak mulai lembaga pemerintah, swasta dan lain sebagainya.

“Kredit UMI ini dinilai sangat tepat dan akan membawa manfaat yang luar biasa karena yang menjadi sasaran adalah warga kita yang miskin utamanya kaum ibu,” Terangnya. Senin (14/8/17).

Puspayoga juga menyampaikan kredit yang disalurkan angka macetnya sangat rendah hanya 0, sekian persen. Ini menandakan bahwa sasarannya tepat bahwa mereka yang kurang mampu jika dibantu mereka juga mau mengembalikan.

“Justru yang nakal dan tidak mau mengembalikan adalah orang-orang yang mampu,” Kata Puspayoga.

Untuk meningkatkan ekonomi dan pemerataan ini salah satunya adalah melalui koperasi, lembaga koperasi harus bergerak bersama masyarakat. Dalam kesempatan ini Puspayoga mengingatkan jajaran pemerintah daerah bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai oleh dua hal yakni infrasruktur dan pariwisata. Mengapa demikian.

Dengan tersedianya infrastruktur maka akan memperlanjar jalus distribusi, semisal dengan adanya jalan tol atau infrstruktur jalan yang bagus maka akan menurunkan biaya produksi.

Dicontohkan transportasi dan kemacetan  termasuk biaya produksi yang tinggi dan mahal. Namun dengan tersedianya infrastruktur berupa jalan makan akan membawa dampak penurunan biaya. Sektor lain yang menjanjikan adalah pariwisata .

Daerah-daerah destinasi wisata selama ini adalah daerah-daerah yang menjaga dengan baik lingkungannya, Sumber Daya Manusia dan Sosial, menjaga kearifan lokal dan menjaga sosial dan budaya. Karena itu adalah aset yang jika dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai yang membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi rakyat. Diakhir sambutannya Puspayoga menegaskan jika pariwisata yang memiliki nilai sosial dan budaya meningkat maka NKRI kitapun akan kokoh.

Sementara itu Wiwin Istanti dari Kantor Wilayah DJPBN jawa Timur mengatakan bahwa prioritas pemerintah pusat adalah peningkatan penanggulangan kemiskinan.

Dikatakan ditahun 2019 nanti angka kemiskinan kita menurun dai angka 7- 8 persen, sedangkan keuangan inklusi kita diharapkan mencapai 75 persen . “Ini dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua pihak untuk saling bersinergi menggerakkan roda ekonomi dan bagaimana meningkatkan kemakmuran,” jelas Wiwin.

Dijelaskan oleh Wiwin, Salah satunya adalah dengan beberapa program yang digagas pemerintah melalui Kementerian Keuangan yakni Kredit UMI.

Bupati Bojonegoro, Kang Yoto Dihadapan Menteri Koperasi dan UMKM dan tamu undangan lainnya menandaskan bahwa pihaknya untuk menggerakan ekonomi rakyat dan disemua sektor  dengan menerapkan sebuah kebijakan yakni industri masuk desa,  kita usir kemiskinan dengan industri masuk desa.

Dalam penerapan pengelolaan keuangan Kabupaten Bojonegoro memegang paham Money Follow Problem, Money For Sulution, Solution for Sustainable. Bupati Flashback sejanak apa yang dilakukan pemkab melalui Dana Alokasi Pendidikan (DAK) , pendapatan penduduk, jumlah usia produktif.

“Itu tidak akan mendapat data yang sedemikian real tanpa adanya data dasa wisma yang dilakukan oleh Kader PKK. Dengan data yang sedemikian detail ini maka pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk masyarakat,” Jelas Kang Yoto.

Kedepan Bupati berharap warga Growok yang kini memanfaatkan Kredit UMI untuk kedepannya bisa menolak PKH maupun rastra, karena ekonomi yang kini mereka rintis melalui Kredit UMI mampu berjalan dan berkembang meningkatkan kesejahteraan.

Seusai penyerahan secara simbolis penyaluran Kredit UMI kepada 5 perwakilan penerima, Menteri Koperasi dan UKM, Bupati, Anna Muawanah dari DPRI dan tamu undangan lainnya mengikuti teleconference dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kominfo Rudiantara di Megamendung Jawa Barat, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti di Cilacap Jawa Tengah, Menteri Puspayoga di Dander Bojonegoro dan Menteri Sosial RI di Aceh. (Ney/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.