Paparkan Visi Dan Misinya Wahyu Subagdiono Siap Maju Di Pilkada 2018

oleh -
oleh
Reporter : Bima Rahmat

suarabojonegoro.com –  Dengan didampingi puluhan pendukungnya sore hari ini Wahgu Subagdiono, S.Sos memdatangi Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Kedatangan Pria kelahiran Madiun tersebut untuk mengembalikan Formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan sekaligus menyampaikan serta memaparkan Visi dan Misinya nanti apabila dirinya mendapatkan rekom dari partai Hanura tersebut. Selasa (01/08/17).

Kedatangan Pria kelahiran tahun 1965 tersebut disambut langsung oleh Ketua DPC Partai Hanura, Muhammad Mashadi dan Ketua Badan Pemenag Pemilu (Bappilu), Dedi Agustono serta
beberapa tokoh dan petinggi DPC Partai Hanura.

“Kedatangan saya kesini selain untuk bersilaturohim sekaligus untuk mengembalikan belangko pendaftaran dan memaparkan Visi dan Misi”, kata pria yang akrab disapa Mas Wahyu ini.

Bapak dua orang anak dan satu cucu ini memaparkan Visinya apabila nantinya ia mendapatkan rekom dari Partai Hanura yakni “kerja Nyata Dengan Hati, Manfaat Untuk Masyarakat”.

“Artinya, apa yang kami lakukan itu berdasarkan keikhlasan, ketulusan. Karena kami yakin hati tidak pernah berbohong dan berdusta”, katanya.

Dikesempatan yang sama dirinya memaparkan sembilan poin yang menjadi Misinya, diantaranya adalah
1. Menigkatkan Kordinasi dan Komunikasi dalam rangka Optimalisasi dan pemanfaatan kawasan hutan. Dirinya menjelaskan bahwa di Kabupaten Bojonegoro ini sepertiga adalah wilayah hutan. Dengan regulasi-regulasi dari kementrian kehutanan ini memungkinkan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan kawasan hutan untuk kepentingan-kepentingan Produktif.

“Misalkan untuk Peternakan, Pertanian, Agrobis, Wisata dan sebagainya. Sehingga nantibya dapat menigkatkan pendapatan perkapital masyarakat”, katanya.

2. Menigkatkan sarana dan prasarana Transportasi. Terkait dengan sarana dan Transportasi dirinya menegaskan bahwa bagaimanapun hasil Produksi Kabupaten Bojonegoro tanpa akses Jalan yang baik serta tidak tersalurkannya hasil pendapatan Prod
si masyarakat apabila tidak ditunjang dengan akses yang memadai maka tidak akan mampu keluar dari Kabupaten Bojonegoro.

3. Penigkatan Kwalitas pelayanan kesehatan masyarakat. Dibidang pelayanan kesehatan ini dirinya menjelaskan bahwa bagaimanapun juga masyarakat yang sehat akan menjadi lebih Produktif dan berdaya guna di dalam kehidupannya.

“Perlu diketahui bahwa tingkat Produktifitas masyarkat itu pada usia 16 hingga 62 tahun itu kurang lebih ada 70 persen. Itu artinya masa-masa Produktifitas kita masih berdaya untu masyarakat”, imbuhnya.

4. Penigkatan kwalitas Pendidikan yang lebih baik. Ia menjelaskan bahwasanya bagaimanapun juga dengan pendidikan yang baik, dengan kwalitas wawasan yang luas maka aka
n memudahkan didalam mewijowantahkan dalam proses kerja.

5. Penigkatan potensi wisata dan industri Pariwisata. Dalam bidang pariwisata dirinya memaparkan bahwa di Bojonegoro walaupun minim tempat wisata namun sekarang telah banyak ditemukan objek-objek wisata.

“Suatu contoh di Buton, Watu Gandul, Kayangan Api dan di kawasan Gunung Pandan, dan apabila itu kita gali tentu akan mampu menigkatkan daya beli dan daya masyarakatnya”, jelasnya.

6. Penigkatan peran Pemuda dalam pembangunan Bojonegoro. Dalam rangka memberdayakan para Pemuda Bojonegoro tentunya juga dibutuhkan Kreatifitas untuk bisa memberdayakan hal itu.

7. Pemberdayaan peran serta Wanita dalam pembangunan Bojonegoro. Ia
menjelaskan bahwa banyak di desa-desa yang peran wanitanya cukup bagus. Sehingga apabila dapat diakses yang bagus maka dapat menghasilkan sesuatu nilai jual.

“Bagaimana memberdayakan wanita dalam menigkatkan kesejahteraan, misalnya dalam mengelola produktifitas Bojonegoro. Suatu vontoh mengelola sawo menjadi korma salak dan lain sebagainya.

8. Memperluas akses Jalan agar bermanfaat pada penigkatan Ekonomi dan Transportasi.

9. Penigkatan dan memperbanyak saluran Irigasi, Tersier, Skunder, dari potensi, waduk, embung-embung. Dirinya menyatakan bahwa di Kabupaten Bojonegoro selama ini sudah banyak dibangun beberapa waduk baik itu waduk Gongseng dan sebagainya. Yang sementara ini telah mati suri. Kalau ini dibuat untuk slauran air bagi para Petani .

“Perlu disadari bahwa Bojonegoro ini penghasil pertanian yang baik. Dimana dulu pernah menjadi pemasok lumbung pangan Nasional dan ini termasuk Sumber Energinya hingga 20 persen menjadi penyangga penghasil minyak Nasional”, pungkasnya. (Bim/red).

No More Posts Available.

No more pages to load.